Viral Video Keluhan Pasien Meninggal Tak Difasilitasi, Begini Penjelasan RSUD Grati

Amal Taufik
Thursday, 13 Nov 2025 18:58 WIB

PELAYANAN: Tangkapan layar video viral yang mengeluhkan pelayanan RSUD Grati.
PASURUAN, TADATODAYS.COM - Sebuah video viral di media sosial berisikan keluhan pelayanan di RSUD Grati, Kabupaten Pasuruan. Khususnya keluhan soal pelayanan RSUD Grati terhadap pasien yang meninggal. Rumah sakit menjelaskan bahwa hal tersebut hanya miskomunikasi antara pasien dan rumah sakit.
Dalam video yang beredar, si perekam terdengar mengeluhkan pelayanan RSUD Grati terhadap pasien yang meninggal. "Pinjam kereta dorong saja tidak boleh dari kamar atas ke ambulans," demikian bunyi suara dalam video tersebut. Video itu viral di instagram, facebook, hingga whatsapp pada Rabu (12/11/2025) malam.
Diketahui, pasien yang meninggal bernama Apriliani Wenny (26) warga Desa Balunganyar, Kecamatan Grati pada Rabu malam itu. Sedangkan si perekam adalah Kepala Desa Balunganyar, Sholeh.
.png)
PERTEMUAN: Pihak RSUD Grati menemui keluarga pasien.
Sholeh mengatakan, pasien tersebut merupakan warga sekaligus masih keluarganya. Pada Rabu malam itu, Sholeh datang ke RSUD Grati membawa ambulans desa untuk menjemput jenazah.

Namun sesampainya di sana, ia merasa tidak segera mendapatkan bantuan fasilitas untuk memindahkan jenazah. "Terjadi miskomunikasi. Pihak rumah sakit mengira saya mau membawa kereta dorong itu pulang. Padahal hanya sebentar untuk memindahkan jenazah," kata Sholeh, Kamis (13/11/2025).
Karena panik dan emosi sesaat, Sholeh merekam kejadian itu dengan ponselnya hingga videonya tersebar luas. Ia mengaku menyesal atas apa yang telah dilakukannya, serta meminta maaf kepada rumah sakit.
"Jujur saya panik karena yang meninggal keluarga sendiri. Tapi saya sadar, tindakan saya kurang tepat. Saya meminta maaf kepada rumah sakit dan mereka menerima dengan baik," ujarnya.
Sementara itu, Humas RSUD Grati Deby Kardhian menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan keluarga pasien. Peristiwa tersebut adalah murni kesalahpahaman.
Ia mengatakan, pihak rumah sakit telah menemui keluarga pasien dan mengklarifikasi kejadian tersebut. Kedua belah pihak sudah saling memahami serta memaafkan. "Alhamdulillah sudah bertemu, mereka meminta maaf, kami juga meminta maaf. Ke depan tentu hal ini akan jadi evaluasi untuk meningkatkan pelayanan rumah sakit," kata Deby. (pik/why)





Share to
 (lp).jpg)