Wabup Jember Diduga Dilecehkan, Massa Geruduk Kantor Pemkab dan Kejari

Andi Saputra
Andi Saputra

Thursday, 17 Dec 2020 17:31 WIB

Wabup Jember Diduga Dilecehkan, Massa Geruduk Kantor Pemkab dan Kejari

KECEWA: Massa yang meminta bertemu dengan sejumlah pejabat Pemkab Jember, harus gigit jari karena tak bisa memenuhi keinginan mereka.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Puluhan orang yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Jember Bela Kiai, menggeruduk Kantor Pemkab Jember dan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat, Kamis (17/12/2020). Aksi itu dilakukan, karena Wakil Bupati (Wabup) Jember, Abdul Muqiet Arief, diduga dilecehkan oleh sejumlah pejabat setempat.

Dalam aksinya, massa mendatangi kantor Pemkab Jember di Jalan Sudarman, Kecamatan Patrang sekira pukul 10.00 WIB. Kemudian, massa berlanjut ke kantor Kejari Jember di Jalan Karimata, Kecamatan Sumbersari.

Puluhan orang itu meminta klarifikasi kepada sejumlah pejabat Pemkab Jember, serta Kepala Kejari dan Kasi Datun Kejari Jember. Mereka menyebut, para pejabat tersebut diduga telah melecehkan Abdul Muqiet Arief, yang juga seorang kiai di Ponpes Al Falah, Kecamatan Silos, Jember.

Dugaan pelecehan itu terjadi saat pertemuan antara Bupati Jember Faida, Wakil Bupati Jember Abdul Muqiet Arief, dan sejumlah pejabat di kantor Kejari Jember, Senin (14/12/2020) sore lalu.

Sejumlah pejabat yang dimaksud diantaranya, Kepala Bappekab Ahmad Imam Fauzi, Kepala BPKAD Yuliana, Plt. Kepala Dinas PU Cipta Karya Yessiana Arifah, Kasubag Perundang-undangan pada Bagian Hukum Setda Jember Laksmi, dan mantan Plt Kabag Oganisasi Deni.

Pertemuan di kantor Kejari itu, membahas konsultasi Pemkab Jember mengenai hukum, dalam kegiatan perdata dan tata usaha negara. Dalam kegiatan tersebut, massa mendengar kabar bahwa sejumlah pejabat telah bertindak tidak sopan terhadap Wabup Jember.

"Yang saya tahu, para pejabat itu menginterogasi Kiai Muqiet (Wabup Jember). Bahkan Yessi (Plt. Kepala Dinas PU Cipta Karya) sampai menuding dengan tangan kiri kepada kiai. Itu yang ingin saya tahu dan tanyakan," ungkap Jumadi Made, korlap aksi saat dikonfirmasi di sela-sela aksinya di kantor Kejari Jember.

Namun sayang, saat beraksi di kantor Kejari Jember, mereka hanya ditemui oleh Kasi Intel Kejari Jember, Agus Budiarto, yang tidak ikut dalam pertemuan bersama Bupati dan Wabup Jember. "Sehingga mengaku tidak tahu kepada kami, dan tidak bisa menjawab pertanyaan (klarifikasi) kami," kata Jumadi.

Selain kecewan karena tidak bertemu dengan Kajari dan Kasi Datun Kejari Jember, para pendukung Wabup Jember itu juga dibikin kecewa saat beraksi di kantor Pemkab Jember. Pasalnya, mereka juga tak bias bertemu dengan pejabat pemkab yang diduga telah melecehkan Wabup.

"Saat kami ke Pemkab Jember, hanya ditemui Pak Hadi (Asisten Pemerintahan Pemkab Jember), dan Pak Prapto dari Bakesbang,” pungkas Jumadi.

Sementara saat dikonfirmasi terpisah, Kasi Intel Kejari Jember, Agus Budiarto mengatakan, bahwa dalam pertemuan Senin (14/12) lalu itu, hanya konsultasi soal hukum dalam kegiatan perdata dan tata usaha negara.

"Konsultasi hukum, dan permintaan Legal Opinion (LO) yang dilakukan oleh bupati,” kata Agus Budiarto. Namun saat ditanya permintaan LO dimaksud, Agus enggan menjelaskan karena dirinya tidak ikut dalam pertemuan tersebut.

Sementara, Asisten Pemerintahan Pemkab Jember Hadi Mulyono, mengatakan bahwa kedatangan kelompok masyarakat itu untuk meminta untuk dipertemukan dengan sejumlah pejabat. "Untuk bertemu dengan sejumlah pejabat itu, tadi tidak bisa ditemui dan sudah dijelaskan alasannya. Juga ada pak Sekda yang menjelaskan," pungasnya. (as/don)


Share to