Wamen Kemendikbudristek Puji Pengembangan Wisata Berbasis Desa di Banyuwangi

Muhammad Musleh
Muhammad Musleh

Sabtu, 02 Apr 2022 14:47 WIB

Wamen Kemendikbudristek Puji Pengembangan Wisata Berbasis Desa di Banyuwangi

PANTAU: Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi saat berkunjung ke Bangsring Underwater. Ia memuji capaian yang dilakukan pemkab dengan mengoptimalkan wisata berbasis desa.

BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi mengunjungi sejumlah desa wisata selama kunjungan kerjanya ke Banyuwangi. Ia menyebut, pengelolaan dan pengembangan wisata berbasis desa di Banyuwangi patut dijadikan dicontoh desa-desa lain di Indonesia.

“Banyuwangi berhasil mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Geliat desa wisata begitu nyata dengan tetap menjaga lingkungannya. Pariwisata yang berbasis kelestarian alam seperti inilah yang memiliki daya tahan dan lebih terjaga keberlanjutannya,” kata Budi –sapaan akrabnya- saat mengunjungi pemandian alam Sendang Seruni di Desa Tamansari.

Kunjungan selama tiga hari yakni 31 Maret-2 April 2022 di Banyuwangi itu dimanfaatkan Budi untuk bertemu dengan kepala desa dan BPD se-Banyuwangi. Selain itu, Budi juga mengikuti program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) yang dilakukan oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran.

Menurut dia, Desa Tamansari, Kecamatan Licin ini merupakan salah satu desa wisata yang cukup sukses mengelola keindahan alamnya sebagai destinasi wisata. Atas upayanya tersebut, desa ini pada tahun lalu meraih juara 1 Kategori Desa Digital dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

“Airnya segar alami karena langsung dari sumber. Sangat enak untuk healing. Menenangkan diri,” ungkap Budi sembari menikmati segarnya air dan sejuknya udara di kaki Gunung Ijen tersebut.

Tak hanya ke Sendang Seruni, Budi juga meninjau destinasi wisata berbasis desa lainnya yang berada di Kecamatan Wongsorejo. Saat didampingi Wakil Bupati Sugirah, Budi berkunjung ke Bangsring Underwater. Salah satu obyek wisata maritim yang memadukan antara konservasi terumbu karang dan aktivitas ekonomi.

Bangsring dulu merupakan perkampungan nelayan yang berburu ikan menggunakan  bom ikan. Tentu, ini merusak ekosistem laut, tak terkecuali terumbu karangnya. Lambat laun populasi ikan menurun seiring rusaknya terumbu karang yang menjadi rumah ikan-ikan tersebut.

Fenomena ini lantas menggerakkan anak muda di desa itu untuk melakukan perubahan. Mereka bersama-sama menghalau nelayan yang menggunakan bom ikan. Mereka juga mulai mengkonservasi kembali terumbu karang yang hancur. Aktivitas tersebut kemudian menarik minat pengunjung.

Dari aktivitas ini kemudian wisata tumbuh dan perekonomian warga setempat juga ikut terkerek. “Jika potensi desa ini dikelola dengan baik, tentu akan menggerakkan perekonomian setempat. Sehingga kesejahteraan masyarakat akan terbentuk dengan sendirinya," terangnya.

Sementara itu, Wabup Sugirah menyebut Banyuwangi memang menjadikan desa sebagai garda depan pembangunan. Termasuk pengembangan desa wisata. Hal ini sebagai bagian dari upaya  menyejahterakan rakyat, khususnya kelompok ekonomi arus bawah.

“Pariwisata membuka lapangan kerja sangat cepat. Selain itu, multiplier effect-nya juga sangat terasa. UMKM, warung rakyat, hingga homestay kami tumbuh,” kata Sugirah.  Ia menegaskan, pemkab terus mendorong agar desa-desa di Banyuwangi mengembangkan potensi-potensi wisata yang ada di daerah masing-masing.

Dengan begitu, semangat tersebut mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan warganya. “Inilah kekuatan Banyuwangi. Kami mengusung konsep pariwisata berbasis alam, kearifan lokal, dan seni budaya. Ini akan semakin menambah daya tarik bagi  wisatawan untuk datang dan berkunjung,” jelasnya. (*/mus/sp)


Share to