Warga Binaan Lapas Banyuwangi Lulus Program Diploma I Teologi

Mohamad Abdul Aziz
Mohamad Abdul Aziz

Thursday, 27 Jun 2024 17:22 WIB

Warga Binaan Lapas Banyuwangi Lulus Program Diploma I Teologi

WISUDA: Kalapas Banyuwangi menyematkan toga kepada 6 warga binaan lapas Banyuwangi.

BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - Enam warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIA Banyuwangi lulus program sertifikat teologi. Mereka dinyatakan lulus setelah menempuh pendidikan selama satu tahun melalui kerjasama dengan Sekolah Tinggi Teologi Victory (STTV) Cibubur.

Kegiatan perkuliahannya digelar secara daring. Selain enam warga binaan, terdapat satu orang petugas dan satu orang Dharma Wanita yang turut diwisuda.

Prosesi wisuda digelar di Aula Sahardjo, Kamis (27/6/2024), dihadiri langsung oleh Kepala Lapas Banyuwangi Agus Wahono, Ketua STTV Cibubur Pieter Otta, dan perwakilan dari beberapa instansi di Banyuwangi. Di antaranya ialah Kodim 0825 Banyuwagi, Lanal Banyuwangi dan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi.

"Ini merupakan suatu pencapaian yang luar biasa, karena wisuda Diploma I ini menjadi yang pertama di Lapas Banyuwangi,” ujar Kepala Lapas Banyuwangi Agus Wahono.

Agus mengatakan, mendapatkan pendidikan dan pengajaran merupakan hak dari warga binaan yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan. “Kami mengucapkan terimakasih dan apresiasi terhadap STTV Cibubur yang telah memberikan pendidikan teologi kepada warga binaan," katanya.

Ke depan, lanjut Agus, akan mengupayakan agar jumlah warga binaan yang mengikuti pendidikan semakin bertambah. Serta akan dibahas mengenai pengembangan untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi.

“Ke depannya akan coba dikembangkan untuk bisa dilanjutkan ke jenjang sarjana (S1). Kami tentu berharap kerjasama bersama STTV Victory maupun lembaga pendidikan yang lain dapat terus berjalan,” ujarnya.

Menurutnya, pendidikan dan pengajaran yang diberikan mampu meningkatkan kualitas dari warga binaan. Terlebih lagi salah satu tujuan sistem Pemasyarakatan adalah untuk meningkatkan kualitas warga binaan sehingga dapat diterima kembali dalam masyarakat setelah bebas nanti.

Untuk itu, dalam sistem pemasyarakatan terdapat dua jenis pembinaan, yakni pembinaan kemandirian dan pembinaan kepribadian. “Kami juga terus mengupayakan pengembangan berbagai kegiatan pembinaan, dengan harapan mampu menjangkau seluruh Warga Binaan,” katanya. (azi/why)


Share to