Warga Lumajang Antusias Menyaksikan Pawai 15 Patung Ogoh-Ogoh

M. David Firmansyah
M. David Firmansyah

Sabtu, 29 Mar 2025 08:00 WIB

Warga Lumajang Antusias Menyaksikan Pawai 15 Patung Ogoh-Ogoh

PAWAI: Pawai ogoh-ogoh di Lumajang pada Jumat (28/3/2025) malam.

LUMAJANG, TADATODAYS.COM - Serangkaian upacara keagamaan umat Hindu di Lumajang digelar dalam rangka perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947, Jumat (28/3/2025). Pada malam ke-9 (Tilem Kesangen) itu ada pawai 15 patung ogoh-ogoh.

Sebanyak 15 ogoh-ogoh diarak dari Jalan Raya Pura Mandhara Giri Semeru, Desa Senduro, Kecamatan Senduro, Lumajang. Ogoh-ogoh itu kemudian diarak menuju kantor kecamatan sampai kembali ke Pura dan menuju ke dalamnya untuk kemudian dibakar.

Belasan patung itu berupa sosok besar menyeramkan yang dikenal umat Hindu sebagai Bhuta Kala. Ini sebuah perwujudan makhluk atau entitas keberadaan yang sering mengganggu dan menyebarkan hal-hal negatif kepada manusia.

Tokoh umat Hindu Desa Senduro Mangku Sumarto mengatakan, pawai ogoh-ogoh dilakukan setelah sembahyang di sanggar (tempat sembahyang) di masing-masing desa. Kemudian sembahyang di Oura Mandhara Giri Semeru. Tujuannya mengusir hal-hal negatif yang dibawa oleh sosok perwujudan Bhuta Kala melalui patung ogoh-ogoh yang dibuat.

"Ogoh-ogoh itu merupakan bentuk atau perwujudan dari hal negatif. Pawai ogoh-ogoh dilaksanakan setelah tahapan Pangrupukan (mengusir Bhuta Kala dengan sembahyang)," terang Mangku Sumarto.

Tidak hanya itu, pertunjukan pawai semakin menarik perhatian masyarakat Non-Hindu. Sebab, saat diarak, patung ogoh-ogoh digoyang dan diputar dengan begitu energik oleh orang-orang di bawahnya serta diiringi oleh alunan musik ganjur (kesenian Reog juga).

"Setelah diarak, patung ogoh-ogoh kemudian dibawa kesini (di dalam area Pura) untuk dibakar hingga tidak tersisa," imbuh Mangku Sumarto

Mangku Sumarto berharap, prosesi upacara keagamaan umat Hindu bisa berjalan hingga memasuki Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947 mendatang. "Harapannya nanti bisa merayakan dan melaksanan puncak upacara keagamaan umat Hindu yaitu perayaan Hari Raya Nyepi," ujar Mangku Sumarto. (dav/why)


Share to