Warga Tutup Akses Jalan Menuju Tambang Pasir

Mochammad Angga
Mochammad Angga

Monday, 17 Jan 2022 15:39 WIB

Warga Tutup Akses Jalan Menuju Tambang Pasir

PROTES: Rusaknya jalan Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Tongas akibat dilalui truk tambang pasir dikeluhkan oleh warga setempat. Selain itu, warga juga menuntut pihak perusahaan tambang untuk membayar kompensasi. Karenanya, warga setempat melakukan protes dengan menutup akses jalan tersebut.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Puluhan warga Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo menggelar menutup menutup jalan desa setempat dengan meletakkan kursi di tengah jalan, Senin (17/1/2022) pagi. Protes itu dilakukan, karena dump truk tambang pasir yang setiap hari melintas di jalan tersebut mengakibatkan kerusakan jalan desa.

Diketahui, tambang pasir milik salah satu perusahaan itu terletak di Desa Klampok, Kecamatan Tongas, atau di selatan Desa Tanjung Rejo.

Dalam aksinya, warga yang rumahnya berada di sekitar perbatasan antara Desa Tanjung Rejo dan Desa Klampok menuntut pemilik tambang untuk membayar kompensasi Rp 50 ribu kepada 300 kartu keluarga (KK) yang rumahanya berada di sepanjang jalan yang rusak. Warga menyebut, pemilik tambang sebelumnya pernah berjanji akan membayar kompensasi selama 4 bulan.

Aksi yang didominasi oleh emak-emak itu mendapat perhatian dari Polsek Tongas, dengan terjun ke lokasi untuk memediasi warga supaya membuka akses jalan. Namun, warga meminta polisi agar dapat dipertemukan dengan pihak perusahaan tambang. Permintaan itu kemudian disetujui kepolisian, hingga akhirnya warga membuka akses jalan.

Salah satu emak-emak yang enggan disebutkan namanya, mengatakan bahwa pihak perusahaan tambang belum membayar uang kompensasi selama 4 bulan. Dimana, setiap bulannya untuk satu KK mendapat Rp 50 ribu. Sementara sebelum 4 bulan yang lalu, pihak perusahaan justru hanya membayar 25 ribu rupiah.

Selain itu, ia juga meminta agar jalan rusak akibat dilalui truk pasir segera diperbaiki. Tak hanya itu, sopir truk juga diminta untuk mengurangi kecepatan ketika melewati jalan desa. "Karena banyak anak-anak sekolah dasar hingga SMP berjalan kaki," katanya.

Sementara itu, pemilik tambang pasir, Ashari mengatakan jika pihaknya telah membayar kompensasi yang dibuktikan dengan kwitansi pembayaran sebesar Rp 4 juta untuk seluruh warga.

Ia menyampaikan, bahwa dalam kurun waktu 2 tahun terakhir pihaknya tetap rutin membayar kompensasi tersebut. "Ada 3 pertambangan di sini, di tambang ini saya sudah bayar," ucapnya.

Sementara itu, Kapolsek Tongas, AKP Suyanto membenarkan adanya aksi demonstrasi oleh warga Desa Tanjung Rejo.

Ia menuturkan, tuntutan warga saat demonstrasi adalah perbaikan jalan yang dilalui truk, kompensasi yang tidak dibayarkan oleh pihak perusahaan tambang, dan meminta truk pengangkut pasir untuk mengurangi kecepatan kendaraan saat melintas di jalan desa. "Kompensasi itu soal debu dan getaran (jalan) saat dilewati truk," ujarnya.

Menurutnya, ada 4 perusahaan tambang di desa setempat. Tetapi hanya 1 perusahaan saja yang beroperasi.

Suyanto memastikan bahwa perusahaan tambang tersebut telah mengantongi izin.

Ia juga mengimbau agar masyarakat dapat bersabar soal pembayaran kompensasi. "Kita hanya segi keamanan saja. Hal-hal terkait jalan rusak, saya tidak tahu," ucapnya. (ang/don)


Share to