Wujud Kerukunan Beragama, Warga Non-Hindu di Lumajang Berpartisipasi Membuat Ogoh-Ogoh

M. David Firmansyah
Sabtu, 29 Mar 2025 07:56 WIB

FINISHING: Tahap finishing patung ogoh-ogoh.
LUMAJANG, TADATODAYS.COM - Umat Hindu memperingati Hari Raya Nyepi pada Sabtu 29 Maret 2025 atau tahun baru saka 1947. Di momen ini di Lumajang ada tradisi pawai patung ogoh-ogoh. Nah, sebagai bentuk kerukunan beragama, warga non-Hindu juga ikut berpartisipasi, membantu pembuatan ogoh ogoh.
Patung-patung ogoh-ogoh itu diarak keliling desa dan dibakar di dalam Pura Mandhara Giri Semeru, Senduro, Jumat (28/3/2025) malam.
Namun, sebelum pawai, masyarakat umat Hindu membuat patung berwujud mengerikan tersebut selama 28 hari. Dwiyanto (28), salah satu pengrajin asal Desa Burno, Kecamatan Senduro, menyatakan membuat sebanyak 3 patung dengan ukuran berbeda.
Dalam proses pembuatan itu, Dwiyanto dibantu rekan sesama umat Hindu dan sejumlah umat Muslim, hingga ke tahap finishing. "Proses pembuatan ogoh-ogoh ini memakan waktu 28 hari. Proses pembuatan dibantu teman-teman Hindu dan teman Muslim juga," terang Dwiyanto.
Dalam pengerjaannya, patung ogoh-ogoh berwujud mengerikan yang dikenal dengan sosok Bhuta Kala itu menggunakan kayu dan bambu sebagai rangka, dan limbah kertas. Kemudian dicat sedemikian rupa dan ditempel menggunakan lem kayu.
Selanjutnya, patung berdiri tegak setinggi 3 meter. Sosoknya dipercayai sering menjerumuskan manusia kepada keburukan.

Pembuatan patung ogoh-ogoh ini membutuhkan biaya mencapai Rp 3 juta. "Patung ogoh-ogoh sendiri dibuat dengan limbah kertas, kayu, bambu, dan sedikit cat sebagai finishing warna. Kalau biaya terhitung pembuatannya Rp 3 jutaan," imbuh Dwiyanto.
Selain itu, Dwiyanto merasa terbantu dengan keterlibatan masyarakat di sekitarnya. Dwiyanto dan rekan-rekannya dipercaya dalam pengerjaan patung ogoh-ogoh selama 3 tahun berturut-turut.
"Sejauh ini di sini telah membuat patung ogoh-ogoh 3 kali, termasuk sekarang. Senang masih bisa dipercaya warga untuk membuat patung ogoh-ogoh sebagai bagian dari upacara keagamaan umat Hindu. Semoga nanti seperti itu juga," pungkas Dwiyanto
Sementara itu, tokoh umat Hindu Mangku Kasmadi mengatakan, kerukunan antara umat Hindu dengan non-Hindu masih terjalin dengan baik. Sejauh ini, prosesi keagamaan berjalan khidmat dan antusias.
"Di sini toleransi antar umat beragama masih berjalan dengan baik. Sampai saat ini, prosesi keagamaan terbilang lancar dan penuh khidmat" papar Mangku Kasmadi. (dav/why)





Share to
 (lp).jpg)