PASURUAN, TADATODAYS.COM - Unit Damkar BPBD Kota Pasuruan memanjat menara air di kawasan Alun-Alun Kota Pasuruan, Kamis (11/12/2025) sore. Aksi ini dilakukan untuk mengambil drone milik warga yang tersangkut di atas.

Laporan datang dari Ridho Ramadhani, pemilik drone. Ia menghubungi BPBD Kota Pasuruan setelah pesawat kecil itu mendadak hilang kendali dan berhenti pada dinding tandon air peninggalan Belanda tersebut.

Kasi Kedaruratan BPBD Kota Pasuruan, Anang Sururin, mengatakan tim langsung bergerak ke lokasi dan mulai menilai kondisi bangunan serta medan yang harus dinaiki. “Kami pastikan dulu alat dan metode yang dipakai aman untuk petugas,” ujarnya.

Setelah pemeriksaan awal, tiga anggota Damkar memulai pendakian. Mereka memasang titik jangkar, lalu menyiapkan tali utama bersama perlengkapan keselamatan seperti harness, karmentel, karabiner, dan belay device. Salah satu petugas kemudian menuruni sisi bangunan untuk mendekati drone.

Evakuasi dilakukan secara perlahan. Salah satu petugas menuruni dinding water toren untuk menjangkau posisi drone yang tersangkut. Proses ini membutuhkan ketelitian karena permukaan bangunan yang licin dan tidak memiliki banyak pijakan.

Tim damkar butuh waktu selama 1,5 jam hingga akhirnya berhasil membawa drone ke bawah dengan selamat. "Proses dilakukan dengan ekstra hati-hati demi keamanan petugas,” kata Anang.

Ridho mengaku lega ketika drone miliknya akhirnya dibawa turun. “Saya sangat berterima kasih, petugas bekerja hati-hati sekali,” ujarnya.

Aksi pendakian petugas Damkar sempat menarik kerumunan warga yang melintas di sekitar alun-alun. Banyak yang berhenti untuk menyaksikan proses evakuasi dari awal hingga selesai. (pik/why)

Damkar Pasuruan Panjat Menara Air Setinggi 20 Meter Demi Ambil Drone Warga yang Nyangkut