PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di Kota Probolinggo dikeluhkan wali murid. Sebab, mereka tidak bisa mengakses dan memantau peringkat anak di website SPMB tersebut.

Fitur peringkat ini menjadi acuan wali murid, anak ada di peringkat berapa pada sekolah yang dituju. Sehingga dapat terpantau anak diterima atau tidak selama pendaftaran SPMB. Namun, di tahun ini, fitur tersebut tidak bisa diakses pada website SPMB.

Hal ini dialami Anggreani, ibu calon murid SMP, warga Kelurahan Kedunggaleng, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo. Ia mendaftarkan anaknya melalui jalur prestasi. "Anak saya tahun ini bakal masuk SMP. Daftar jalur prestasi di beberapa sekolah," ucapnya pada Kamis (19/6/2025) siang saat ditemui.

Pendaftaran jalur prestasi ini memang dilakukan selama 17-20 Juni, bersamaan dengan jalur afirmasi dan mutasi. Nah, menurut Anggreani, saat mendaftar pada 17 Juni kemarin ia masih bisa memantau peringkat anaknya. Namun sejak 18 Juni, sudah tidak bisa diakses.

"Saya sama suami bingung, tanya ke operator hape saya diminta refresh. Saya sudah refresh tetap saja tidak bisa. Kalau gak bisa diakses dan dipantau kenapa ada fitur tersebut? Kalau bisa dipantau kan enak, kita gak gupuh dan bingung," ujarnya.

Meskipun jika tidak lolos, lanjut Anggreani ia bisa daftar di jalur domisili pada tanggal 1-4 Juli nanti. "Tapi kan aneh ya, awalnya kita bisa tahu anak kita peringkat berada di web sitenya. Sekarang udah gak bisa. Aneh itu. Ini bukan cuma saya, ibu-ibu yang lain juga gak bisa akses," katanya.

Ia berharap, ada respons jelas dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo. "Saya lihat di sosmednya juga gak ada pemberitahuan apapun soal SPMB. Saya juga ke pos aduan Disdikbud juga gak dapat jawaban apa-apa, tolong jangan bikin resah dan curiga," tuturnya.

Sementara itu, sampai berita ini diturunkan, Kepala Disdikbud Kota Probolinggo Siti Romlah masih belum merespons upaya konfirmasi jurnalis tadatodays.com. (alv/why)

Website SPMB Kota Probolinggo Tidak Bisa Diakses, Wali Murid Mengeluh Tak Bisa Pantau Peringkat