12 Warga Binaan Positif Covid-19, Lapas Jember Jadi Klaster Baru

Andi Saputra
Andi Saputra

Monday, 26 Apr 2021 16:44 WIB

12 Warga Binaan Positif Covid-19, Lapas Jember Jadi Klaster Baru

COVID: Lapas Jember kini menjadi klaster baru penularan covid-19 di Jember, setelah 12 orang warga binaan dinyatakan positif corona.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Sebanyak 12 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Jember, dinyatakan positif Covid-19. Hal itu, diketahui setelah Dinas Kesehatan Kabupaten Jember melaksanakan pengambilan swab terhadap 36 kontak WBP dan petugas Lapas Jember. Dari 36 orang tersebut, 12 WPB dinyatakan positif Covid.

Habib Slamet, juru bicara Satgas Covid-19 Jember saat dikonfirmasi menerangkan, pada awalnya tim satgas mendapatkan informasi bahwa salah satu WBP Lapas Jember terpapar covid-19.

Kemudian melalui Dinas Kesehatan, tim satgas bergerak melakukan swab kepada para WBP yang terdeteksi kontak erat dengan seorang WBP tersebut pada 20 - 21 April 2021.

Pihaknya menyebutkan, saat ini WBP yang hasil swabnya positif telah dipindahkan ke ruang isolasi khusus. Sementara, Lapas Jember kini meniadakan kunjungan. “Selama dua minggu,” katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Yandi Suyandi, sebagai Kepala Lapas Kelas IIA Jember, membenarkan adanya belasan orang di lembaganya yang positif Covid-19.

Para napi terdeteksi terpapar virus corona itu, kata dia, diketahui setelah dilakukan tracing terhadap kontak erat atas satu orang napi wanita berusia 38 tahun yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19.

Yandi menjelaskan, sebelumnya napi perempuan tersebut memiliki gejala sakit pernapasan. Napi tersebut kemudian dirawat di RSD dr Soebandi Jember dan diswab. “Dinyatakan positif Covid-19,” ujar Yandi.

Tak berselang lama, setelah mengetahui ada napi yang terpapar covid-19, pihak Lapas melakukan tracing terhadap 36 orang yang diketahui menjalin kontak erat dengan napi perempuan tersebut. Hasilnya, 12 orang dinyatakan positif terpapar Covid-19.

Mereka, terdiri dari 10 napi perempuan, 1 orang sipir blok perempuan dan seorang napi pria yang selama ini dipercaya sebagai napi pendamping (naping) untuk mengurusi kesehatan warga binaan.

Hingga kini, Yandi tidak bisa memastikan darimana sumber penyebaran covid-19 di dalam lapas tersebut. Sebab selama ini, pihaknya sudah menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dengan ketat. Salah satunya dengan membut aturan baru, yaitu meniadakan jadwal kunjungan ke Lapas yang diganti dengan video call. (as/don)


Share to