23 Brigade Pangan Bakal Dibentuk, Strategi Tarik Petani Muda dan Dongkrak Produksi Pertanian Jember

Dwi Sugesti Megamuslimah
Tuesday, 16 Dec 2025 13:12 WIB

PERTANIAN: Kegiatan pertanian di salah satu persawahan di Jember.
JEMBER, TADATODAYS.COM - Pemerintah Kabupaten Jember mulai menyiapkan strategi regenerasi petani melalui pembentukan Brigade Pangan. Ini program nasional yang digagas untuk menarik minat petani muda sekaligus meningkatkan skala usaha tani. Hingga akhir 2025, Jember tercatat telah membentuk 23 brigade pangan di sejumlah kecamatan sentra pertanian.
Kabid Tanaman Pangan Dinas TPHP Jember Luhur Prayogo menjelaskan Brigade Pangan dirancang sebagai model usaha tani berbasis hamparan luas dengan manajemen kolektif, yang dikelola oleh petani berusia produktif.
“Brigade pangan ini diisi petani muda, usia maksimal 35 tahun. Tujuannya agar mereka melihat bertani sebagai usaha yang layak dan menjanjikan,” ujar Luhur saat ditemui pada Tadatodays.com Selasa (16/12/2025) siang.
Setiap brigade pangan mengelola lahan seluas 150 hingga 200 hektare dalam satu hamparan. Struktur organisasi brigade disusun menyerupai manajemen usaha, terdiri dari ketua atau manajer, sekretaris, bendahara, serta beberapa divisi teknis, dengan jumlah pengurus inti minimal lima orang.
“Dengan luasan di bawah satu hektare, usaha tani sulit ekonomis. Maka konsep brigade ini menggabungkan lahan agar skala usahanya besar dan efisien,” jelasnya.
Melalui program ini, pemerintah pusat juga menyiapkan dukungan sarana produksi. Mulai dari alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk pengolahan lahan, hingga peralatan panen dan pascapanen. Namun, realisasi bantuan tersebut dijadwalkan mulai berjalan pada tahun depan.

“Saat ini Jember baru pada tahap pembentukan brigadenya. Untuk bantuan alsintan dan penguatan pascapanen, insyaallah mulai direalisasikan tahun depan,” kata Luhur.
Ia menegaskan, Brigade Pangan tidak hanya menyasar produksi padi, tetapi juga menjadi bagian dari strategi besar optimasi lahan dan intensifikasi pertanian. Dengan manajemen yang lebih rapi dan dukungan teknologi, produktivitas diharapkan meningkat meski luas lahan tidak bertambah.
“Ini investasi jangka panjang. Kalau petani mudanya tumbuh, manajemennya kuat, maka sektor tanaman pangan akan lebih tahan menghadapi perubahan iklim dan tekanan ekonomi,” ujarnya.
Luhur menilai pembentukan 23 Brigade Pangan menjadi langkah awal penting bagi Jember dalam menjaga keberlanjutan pertanian. Tantangannya kini ada pada konsistensi pendampingan dan percepatan realisasi sarana pendukung.
“Yang terpenting bukan hanya jumlah brigadenya, tapi bagaimana mereka benar-benar berjalan dan menghasilkan,” katanya. (dsm/why)





Share to
 (lp).jpg)