4 Tahun Vakum, Wamendag RI Jerry Sambuaga Minta Pemkab Jember Optimalkan SRG

Andi Saputra
Andi Saputra

Sabtu, 05 Jun 2021 20:34 WIB

4 Tahun Vakum, Wamendag RI Jerry Sambuaga Minta Pemkab Jember Optimalkan SRG

KUNJUNGAN: Wamendag RI Jerry Sambuaga saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Jember. Ia meminta Pemkab Jember mengoptimalkan SRG agar petani tidak tergantung pada tengkulak.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI Jerry Sambuaga meminta Pemkab Jember memaksimalkan Sistem Resi Gudang (SRG). Hal itu dimaksudkan agar petani mendapatkan harga tawar lebih tinggi.

Hal itu disampaikan Jerry -sapaan akrabnya- saat meninjau SRG Pemkab Jember yang terletak di Kecamatan Ajung, Sabtu (5/6/2021). Dari kunjungannya tersebut, Wamendag menilai manfaat SRG kurang optimal. Apalagi SRG sudah dibangun 2012 silam meski baru dioperasikan tahun 2015 dan ternyata di tahun 2017 mangkrak.

Padahal, bangunan yang diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bapepti) Kementerian Perdagangan ini, diharapkan memberikan manfaat bagi petani di Jember. Dengan optimalnya SRG, maka petani mendapat harga tawar lebih baik dan menghindari ketergantungan pada tengkulak.

“Sosialisasi menjadi sangat penting supaya masyarakat tahu. Kedua, pengelolanya karena kalau tidak ada pengelolanya ini tidak bisa berjalan. Pengelolanya bisa dari BUMD, koperasi atau bisa juga dari swasta. Kalau ada kesulitan, kami bisa membantu pengelola. Karena harus ada kemandirian secara finansial agar pengelolaan gudangnya tetap berjalan,” jelasnya.

Wamendag menjelaskan, untuk memaksimalkan kembali pengelolaan SRG, pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan pihak perbankan dan asosiasi pengusaha ritel. Terkait pinjaman dan pembiayaan serta komoditas yang disimpan di SRG, nantinya bisa dijual melalui jaringan ritel secara nasional.

“Dalam rangka untuk memastikan semuanya tertata dengan rapi hulu ke hilir. Jadi tidak hanya bicara stok gudangnya tapi bicara pembiayaannya, pengelolaannya, dan juga bicara penjualannya. Semua harus bersinergi dengan pemerintah kabupaten dan provinsi,” katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman mengatakan, pihaknya merespons positif arahan Wamendag. Sebagai langkah awal, ia akan mengumpulkan Disperindag dan Dinas Koperasi setempat.

Pria yang akrab disapa Gus Firjaun ini mengatakan, akibat kevakuman SRG di Jember, para petani kopi mengeluhkan tidak adanya gudang untuk menyimpan hasil panennya. “Sehingga mereka dalam kendali tengkulak atau orang-orang yang punya gudang,” terangnya.

Tak hanya kopi, 20 komoditas pertanian dan perkebunan lainnya bisa disimpan di SRG. Meski saat ini daya tampungnya terbatas 2 ribu ton saja. "Kita berharap seperti tadi yang disampaikan Pak Wamendag, untuk bisa memfasilitasi lagi penambahan gudang,” katanya.

Kedepannya kata Wabup Jember, SRG bisa dikelola Pemkab Jember sendiri ataupun diserahkan ke pihak swasta untuk pengelolaannya. "Sehingga akan lebih kita optimalkan lagi," pungkasnya. (as/sp)


Share to