PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Selama musim kemarau tahun 2025 ini, sebanyak 43 dusun di 24 desa di Kabupaten Probolinggo menghadapi masalah kekeringan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo telah mencatat 14 kali kegiatan distribusi air bersih yang dilaksanakan sejak Juni hingga Agustus.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Probolinggo Oemar Sjarief menerangkan 25 desa yang terkena dampak kekeringan tersebar di 13 kecamatan. "Kita sudah asesmen, dan tercatat 25 desa tersebut, termasuk Gili Ketapang. Ada juga dua sekolah yang meminta distribusi air, di SMPN 1 Sukapura dan SDN Kalikajar Wetan," ujarnya melalui pesan singkat, Kamis (7/8/2025).

Desa-desa yang mengalami dampak kekeringan meliputi:

- Kecamatan Bantaran: Desa Gunung Tugel, Legundi, dan Karanganyar

- Kecamatan Tegalsiwala: Desa Bulujaran Kidul dan Lor, Desa Paras, Gunung Bekkel, Malawan Wetan, dan Malasan

- Kecamatan Kuripan: Desa Jatisari dan Kedawung

- Kecamatan Tongas: Desa Curah Tulis, Sumberkramat, dan Tongas Kulon

- Kecamatan Tiris: Desa Rejing dan Tulupari

- Kecamatan Sumberasih: Desa Gili Ketapang

- Dua Sekolah: SMPN 1 Sukapura dan SDN Kalikajar Wetan

Menurutnya, diantara 25 desa tersebut, Desa Tulupari, Kecamatan Tiris yang paling sering meminta distribusi air. "Betul, Desa Tulupari adalah yang paling sering mengajukan permintaan pasokan air bersih," ujarnya.

Kegiatan distribusi air bersih dilaksanakan berdasarkan permohonan dari setiap desa atau dusun yang mengalami kelangkaan air bersih. Hingga saat ini, penyaluran air telah menjangkau beberapa wilayah yang menghadapi krisis air dalam kategori cukup serius.

"Pada minggu terakhir ini, BPBD Kabupaten Probolinggo hampir setiap hari melakukan pengiriman air bersih sesuai dengan permintaan yang diterima,"tuturnya.

Beberapa lokasi yang telah menerima distribusi air bersih antara lain Dusun Karang Tengah di Desa Tulupari dengan volume 12.000 liter, Dusun Krajan di Desa Tegalsono Kecamatan Tegalsiwalan sebanyak 6.000 liter, dan Dusun Gunung Malang di Desa Malasan Kulon Kecamatan Leces juga 6.000 liter.

Selain itu, Dusun Paoan di Desa Tegalsono Kecamatan Tegalsiwalan mendapat pasokan 6.000 liter, sementara Dusun Bringin di Desa Liprak Kidul Kecamatan Banyuanyar menerima distribusi air dalam jumlah yang lebih besar yakni 12.000 liter. (alv/why)