5 Hal Baru dalam Penyelenggaraan JFC Tahun Ini

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Sabtu, 03 Aug 2024 18:51 WIB

5 Hal Baru dalam Penyelenggaraan JFC Tahun Ini

JFC 2024: Salah satu defile pada gelaran JFC 2024.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Perhelatan Jember Fashion Carnival (JFC) telah dimulai sejak Jumat (2/7/2024) dengan World Kids Carnival (WKC). Sedangkan pada Sabtu (3/7/2024), karnaval kelas dunia itu kembali dengan penampilan Wonderful Archipelago Carnival Indonesia (WACI) yang datang dari 9 daerah dan Pets Carnival.

Malamnya langsung disuguhkan lagi artwear dan ditutup dengan pertunjukkan firework kolaborasi dengan industri kembang api terbesar di Jepang. Kemudian gelaran pamungkas grand carnival sepuluh defile spektakuler. Wayang, Versailles, Fairy, Rio Carnaval, Chess, Jember, Media, Beta Fish, Zodiac, dan Climate Change.

Ada banyak hal baru dalam penyelenggaraan JFC bertema Algorithm itu. Seperti yang diungkapkan salah satu Event Director JFC Kalifah Diyantama. Menurutnya, beberapa hal baru yang dikatakan menjadi nyawa tersendiri meski digelar tiap tahun.

Kecuali artwear, waktu pelaksanaan JFC dikembalikan di siang hari. "Sesuai peemintaan teman-teman media dan masyarakat," ucapnya dalam conference press di Pendapa Wahyawibawagraha Jember, Jumat (2/7/2024) malam.

Posisi panggung utama pun dirubah total menghadap ke utara. Kantor Pemkab Jember dengan latar belakang patung Letnan Kolonel Infanteri Muhammad Sroedji penjadi landmark utamanya.

Kalifah menyebutkan, selain partisipasi dari sembilan daerah, ada 136 tamu dari Jepang. Lebih banyak dari tahun sebelumnya yang ikut tampil menjajal catwalk karnaval 3,5 kilometer. "Tahun depan (kabarnya) akan membawa lebih dari 500 orang Jepang ke JFC," ungkapnya.

JFC, lanjutnya, berkomitmen untuk ikut melakukan langkah kecil dengan menerapkan aturan pembuatan kostum minimal dari 30 persen dari barang bekas yang didaur ulang. "Perlahan nanti akan dinaikkan persentasenya menjadi seratus persen untuk mewujudkan kepedulian pada lingkungan," terangnya.

Satu lagi dari sekian hal baru dalam perhelatan tahunan Jember tahun ini. JFC mengakui menjadi gerbang awal kerja sama seni dan budaya antara Indonesia dengan Jepang. Vendor kembang api terbesar di Jepang hadir dan membawa kembang apinya untuk ditampilkan di langit Jember.

Masyarakat dan seluruh pasang mata yang melihat bisa menyaksikannya dengan durasi sekira tiga menit tanpa henti.

Sementara itu, Presiden JFC Budi Setiawan mengungkapkan, perjalanan JFC hingga ke 22 ini telah menggapai 30 persen capaian yang disebutnya sebagai JFC treasure map (peta harta karun JFC).

Yang diyakini telah memberikan insight baru, mulai dari value, product, linkages, programs, dan markets. "Welcome to JFC, welcome to Jember, welcome to world class fashion carnaval," katanya. (dsm/why)


Share to