625 PPPK dan CPNS Terima SK, Bupati Ipuk: Banyuwangi Butuh ASN Pekerja Keras

Mohamad Abdul Aziz
Mohamad Abdul Aziz

Friday, 23 May 2025 17:02 WIB

625 PPPK dan CPNS Terima SK, Bupati Ipuk: Banyuwangi Butuh ASN Pekerja Keras

SK: Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani usai pemberian SK ratusan CPNS dan PPPK, Jumat (23/5/2025)

BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - Sebanyak 625 PPPK dan CPNS di lingkungan Pemkab Banyuwangi, menerima Surat Keputusan Pengangkatan dari Bupati Ipuk Fiestiandani, Jumat (23/5/2025) siang. Bupati Ipuk berpesan, para CPNS dan PPPK itu mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk akselerasi kinerja.

“Banyuwangi butuh ASN yang pekerja keras dan tidak banyak mengeluh untuk membantu menuntaskan masalah pembangunan," tegas Bupati Ipuk.

"Saya minta ASN tidak hanya bekerja biasa-biasa saja. Semuanya harus bekerja sesuai prioritas. Manfaatkan digitalisasi untuk mengakselerasi kinerja,” imbuhnya. 

Bupati berpesan agar para ASN baru segera menyesuaikan diri di tempat kerja masing-masing. Ia juga mengajak mereka untuk bekerja keras mendukung program prioritas pemerintah daerah.

“Jadilah ASN yang adaptif dan inovatif, bisa cepat menyesuaikan budaya kerja yang sudah berjalan di Pemkab Banyuwangi,” katanya. Menurutnya, ASN juga harus bisa bekerja lintas batas. Semua harus bisa berkolaborasi tanpa sekat-sekat antar-OPD. 

Semenatra, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Banyuwangi Ilzam Nuzuli menjelaskan, sebanyak 625 ASN yang mendapatkan SK tersebut terdiri atas 544 orang tenaga PPPK dan 81 orang CPNS. "Mereka adalah peserta yang lolos pada seleksi CPNS dan penerimaan PPPK periode pertama formasi tahun 2024," katanya. 

Menurut Ilzam, untuk CPNS terdiri atas tenaga teknis dan kesehatan. Sedangkan PPPK terdiri atas tenaga kesehatan, pendidikan, dan teknis.

Ilzam menambahkan, setiap tahun pemkab akan berupaya membuka pengadaan CPNS untuk menutup kekurangan tenaga ASN di daerah. Sebab, saat ini Banyuwangi kekurangan ASN sekitar 6000 orang.

“Jumlah pensiun kita rata-rata 700-an orang per tahun. Di mana 70 persennya dari tenaga guru. Maka, untuk pengadaan CPNS ke depan, kita akan prioritaskan untuk formasi guru dan tenaga kesehatan,” tambah Ilzam.

“Untuk menutup kekurangan tenaga, kita sikapi dengan sistem squad, yakni antar OPD saling mensupport, sehingga semua program kita keroyok bareng-bareng,” tambah Ilzam. (azi/why)


Share to