Abu Vulkanik Erupsi Semeru Terasa di Probolinggo

Alvi Warda
Alvi Warda

Monday, 05 Dec 2022 06:25 WIB

Abu Vulkanik Erupsi Semeru Terasa di Probolinggo

DEBU: Kawasan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo setelah Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang bererupsi pada Minggu (4/12/2022). (foto: Rudi/warga tegalsiwalan)

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Erupsi Gunung Semeru Kabupaten Lumajang pada Minggu (4/12/2022) memuntahkan awan panas yang berisi abu vulkanik. Muntahan abu vulkanik itu sampai menyebar di berbagai daerah, termasuk Probolinggo.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan pernyataan dampak erupsi Gunungapi Semeru. Disebutkan bahwa dampak erupsi saat ini adalah abu vulkanik yang mendampak bagian barat daya, dan barat selatan Gunung Semeru.

Awan panas yang keluar dari mulut gunung menjangkau arah tenggara dan tidak sampai pada laut. Di Probolinggo ternyata abu vulkanik sempat dirasakan oleh masyarakat.

Seperti yang terjadi di Desa/Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo. Beberapa warga merasakan adanya abu vulkanik walau sagat tipis. Seperti yang dituturkan oleh Rudi, seorang warga setempat.  Sekitar pukul 4 sore, ia melihat langit berubah gelap. “Gelap lagitnya, berkabut,” ujarnya.

Warga Kota Probolinggo juga merasakan adanya abu vulkanik. Holifah misalnya, ia kelilipan saat berada di luar rumah. “Tapi enggak parah sih mbak,” jelasnya.

Sementara, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Kabupaten Probolinggo Rachmad Waluyo mengatakan beberapa warga memang ada yang mengeluh perihal abu vulkanik. Namun saat dites, BPBD tidak menemukan tanda-tanda abu vulkanik. “Laporan TRC di wilayah Desa Sumberwulu Kecamatan Leces,” jelasnya melalui pesan singkat.

Kondisi langit beberapa desa di Leces memang sempat kabut dan gelap. “Tadi sore cuaca berkabut,” ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo Sugito Prasetyo. Ia menyampaikan sekitar pukul 17.30 ada kabut putih kegelapan yang menyelimuti beberapa wilayah di Kota Probolinggo. “Diduga sementara dari APG Gunung Semeru,” ucapnya.

Wiliyah yang dimaksud seperti Kecamatan Kanigaran, Kedopok dan Wonoasih. Menurut Sugito, berdasarkan hasil pemantauan di ruang pusdalops pada pukul 16.50 WIB abu vulkanik mencapai 50.000 feet yang kemudian bergerak ke arah barat dan dan bergeser ke arah utara dengan kecepatan 20 knot. “Mengingat hasil pemantauannya begitu, ada kemungkinan sampai di Kota Probolinggo” jelasnya.

BPBD memantau abu vulkanik tersebut hanya membentuk kabut di langit. Namun, ada yang sampai terlihat. Beruntung, tidak ada catatan dampak atas penyebaran abu vulkanik ini. BPBD tetap mengimbau agar masyarakat menggunakan masker apabila keluar rumah. (alv/why)


Share to