Akhiri Perjalanan di Red Sparks, Megatron Kenang Momen Haru bersama Sang Pelatih

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Tuesday, 15 Apr 2025 20:06 WIB

Akhiri Perjalanan di Red Sparks, Megatron Kenang Momen Haru bersama Sang Pelatih

DIUNDANG BUPATI: Megawati Hangestri Pertiwi didampingi ibunya saat memenuhi undangan Bupati Jember Muhammad Fawait di Pendapa Wahyawibawagraha.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Kepulangan bintang voli Indonesia Megawati Hangestri Pertiwi ke tanah air meninggalkan kesedihan bagi rekan setim serta sang pelatih Red Spark Ko Hee Jin. Pevoli berposisi opposite itu juga mengungkapkan perasaan harunya saat memutuskan hengkang dari klub bola voli Korea Selatan tersebut.

Terlebih saat pelatihnya, Ko Hee Jin, ikut mengantarnya ke bandara untuk kembali ke tanah air beberapa waktu lalu. Kejadian menyentuh itu tersebar dibeberapa platform media sosial.

Dalam video, Ko Hee Jin tidak bisa menyembunyikan air matanya, saat mengantar kepergian salah satu anak didik kesayangannya itu.

"Pasti sedih ya, tapi pastinya di setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Mungkin di hati kecil Ko Hee Jin sangat sedih," ungkapnya saat ditemui di Pendopo Wahyawaibawagraha, Selasa (15/4/2025).

Keputusan untuk tidak melanjutkan kerja sama dengan Red Sparks merupakan pilihan pribadi atlet yang akrab disapa Megatron itu. 

"Ya pasti sedih karena kita sudah memiliki chemistry yang dekat, apalagi pelatih Ko Hee Jin yang saat itu menemukan saya pada 2023 lalu hingga bisa seperti sekarang," sambungnya.

Namun demikian, Mega mengaku telah menyampaikan pesan perpisahan kepada Ko Hee Jin sebelum membulatkan tekadnya untuk tidak memperpanjang kontrak. 

"Saya sempat sampaikan kepada pelatih, kalau saya punya kehidupan di sini dan perlu melanjutkan kehidupan," urainya.

Tercatat, Megawati terjun ke liga voli Korea Selatan selama dua musim. Dia berhasil mencatatkan prestasi luar biasa dengan Red Sparks. Mega bahkan membantu timnya mencapai final liga voli Korea Selatan dengan meraih 12 kemenangan beruntun setelah puasa kemenangan selama 13 tahun. (dsm/why)


Share to