Aksi Demo Tolak Omnibus Law di Kabupaten Probolinggo Berujung Ricuh

Zainul Rifan
Zainul Rifan

Thursday, 08 Oct 2020 16:25 WIB

Aksi Demo Tolak Omnibus Law di Kabupaten Probolinggo Berujung Ricuh

PECAH: Kaca di pos penjagaan Gedung DPRD Kabupaten Probolinggo hancur akibat dilempari batu oleh pendemo.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Aksi turun ke jalan yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa se-Kabupaten Probolinggo berujung ricuh. Dalam aksi menolak Omnibus Law atau Undang-undang Cipta Kerja (UU Cilaka) itu sempat terjadi tindakan saling Mendorong. Dilakukan oleh peserta demo dan petugas dari kepolisiani pada Kamis (8/10/2020) pagi sekira pukul 10.00 WIB.

Awal mula kericuhan itu terjadi saat para mahasiswa yang melakukan demo memaksa masuk ke area halaman DPRD Kabupaten Probolinggo. Karena tidak diperbolehkan masuk oleh petugas kepolisian, emosi peserta aksi terpancing. Sebagian peserta aksi sampai mencabut pagar pelindung di sisi depan. Di mana pagar tersebut diangkat lalu diarahkan ke depan pintu gerbang sebelah timur. Dari dalam, pihak kepolisian berjaga. Aksi dorong mendorong pagar pun terjadi. Tersulut emosi, sebagian massa mulai melempari petugas dengan botol air mineral.

Tak ingin kerusuhan berlanjut, pihak kepolisian mengeluarkan tembakan gas air mata. Peserta pun lari berhamburan hingga ke sawah sisi sebelah utara jalan. Emosi sebagian peserta pun ada yang terpancing. Kemudian para peserta aksi langsung melakukan perlawanan dengan pelemparan batu hingga membuat kaca jendela pos penjagaan pecah. Perang batu dan tembakan gas air mata serta penyemprotan water canon terjadi beberapa saat. Hingga akhirnya kemarahan massa mulai mereda dan bubar dengan jalan damai.

Menyikapi kericuhan itu, Fandi salah satu mahasiswa asal organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang ikut serta dalam aksi tersebut mengaku bahwa awal mula penyerangan itu berasal dari oknum yang tidak sependapat dengan aksi.

"Perlu kita sepakati, bahwasannya ini adalah aksi damai dari awal," tegasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo, Andi Suryanto Wibowo sangat menyayangkan adanya kericuhan ini. Ia mengaku bahwa Kabupaten Probolinggo belum pernah ada kericuhan demonstaran seperti ini. 

"Probolinggo ini tidak pernah seperti ini, semuanya kondusif dan semuanya bisa dibicarakan dengan damai. Insyaalah terakomodir semua," ucapnya pada awak media. (zr/hvn)


Share to