Alasan Dipinjam, Sepeda Motor Karyawan Bismar Probolinggo Dibawa Pelanggan saat COD HP

Alvi Warda
Alvi Warda

Sabtu, 11 Jan 2025 15:32 WIB

Alasan Dipinjam, Sepeda Motor Karyawan Bismar Probolinggo Dibawa Pelanggan saat COD HP

TKP: Jumila saat menunjukkan tempat parkir sepeda motor Nurul.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Nasib malang menimpa Nurul, karyawati toko ponsel dan komputer Bismar Kota Probolinggo. Pada Sabtu (11/1/2025) pagi, sepeda motornya dibawa pelanggan saat COD-an atau mengirim pesanan langsung dengan alasan meminjam.

Nurul, yang merupakan warga Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecanatan Kanigaran kehilangan sepeda motor Vario 125 dengan nopol N 2697 PG, di kos-kosan pelanggannya. Kos tersebut masuk Gang 5 Jalan Letjen Sutoyo, Kelurahan Tisnonegaran Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.

Pemilik kos, Jumila, saat ditemui menyampaikan peristiwa apes yang menimpa Nurul terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Pelaku mengaku pinjam motor Nurul untuk mengambil uang di atm. "Saya awalnya mendengar suara tangisan perempuan, langsung tak samperin," katanya.

Tangisan itu berasal dari Nurul yang berteriak bahwa dirinya telah ditipu. Nurul mengaku pada Jumila, bahwa salah satu penyewa kosnya membawa motor Nurul sejak pukul 09.00 WIB. Namun sampai satu jam lebih ia tidak kembali.

Pelaku sebelumnya, pada Jumat (10/1/2025) petang mendatangi Bismar untuk melihat-lihat ponsel. Ia tertarik pada satu ponsel dan ingin melakukan pembelian dengan metode COD. Pelaku bahkan meminta Nurul yang mendatangi langsung ke tempat pelaku. "Jadi sebelum ke kos itu, pelaku ke Bismar dulu," ujar Jumila.

Jumila bercerita, pelaku baru semalam mendatangi dan memesan satu kamar untuk ditempati sebulan. Pelaku terlihat membawa ransel yang Jumila sebut seperti ransel tentara. "Semalam itu saya lihat sepeda motornya, plat nomornya kayak punya tentara gitu. Memang ngaku anggota," ujarnya.

Namun, saat meminta identitas KTP, pelaku mengaku tidak membawa KTP. Tertinggal di tempat bertugasnya di sekitar Asabri. "Ngakunya ada di Asabri, ya saya percaya aja. Bayar DP Rp  300.000 langsung, sisanya setelah ada KTP katanya," katanya.

Menurut Jumila ini kali pertama terjadi pencurian di kosnya. "Mbak Nurulnya dibawa temannya pulang, hapenya masih ada di mbaknya. Katanya sih mau laporan ke kepolisian juga," tuturnya. (alv/why)


Share to