“Anak Kami Mengharumkan Jember, Tapi Kepedulian Jember Mana?” Atlet Tenis Meja Sering Berprestasi Minim Apresiasi
Andi Saputra
Tuesday, 21 May 2024 10:48 WIB
JEMBER, TADATODAYS.COM - Bupati Jember Hendy Siswanto sempat mengungkapkan bahwa pengembangan dan pembinaan berbagai cabang olahraga adalah kewajiban pemerintah daerah. Oleh karena itulah, dirinya selaku Bupati menyanggupi bakal mensuport penuh agar para atlet maksimal dalam meraih prestasi.
“Saya berkewajiban untuk melayani seluruh rakyat Jember, termasuk berbagai cabor yang ada di Jember,” Kata Bupati Hendy, Rabu (1/9/2023) silam.
Pernyataan Bupati Hendy tersebut, merupakan janji kepala daerah pada warganya. Khususnya pada para atlet yang tengah semangat berlatih. Namun demikian janji itu, tidak sepenuhnya menjadi kenyataan. Sebab salah satu atlet asal Kabupaten Jember, nasibnya tidak semanis janji Bupati Hendy.
Salah satu atlet tersebut adalah Steven Dean Pratama. Remaja berusia 15 tahun asal Desa Sumberjeruk, Kecamatan Kalisat, Jember yang saat ini dikenal luas di luar Jember sebagai atlet tenis meja berprestasi.
Nasib pahit perjuangan Steven diceritakan oleh ayahnya, Irwan Bahtera. Kepada awakmedia Irwan menceritakan betapa beratnya mengawal anaknya di panggung olahraga tanpa dukungan dari pemerintah daerah.
"Anak kami sering mengharumkan nama Jember dan Jember selalu naik podium. Tapi kepedulian Jember (Pemerintah daerah, Red) mana,"Katanya, Senin (20/5/2024).
Suami dari Neneng Widyarsih itu menceritakan perjuanganya mendampingi Steven dimulai pada tahun 2015 lalu. Saat itu, Steven masih duduk di bangku kelas satu Sekolah Dasar (SD), dengan modal seadanya Irwan mulai mengikutkan Steven di berbagai kelas latihan amatir.
Latihan bertahun-tahun Steven membuahkan hasil saat Steven mulai menjuarai berbagai kejuaran tingkat lokal. Puncaknya, saat Steven duduk di bangku kelas satu Sekolah Menengah Pertama (SMP), anak pertama Irwan itu memperoleh juara tiga dalam ajang nasional di Gelora Bung Karno (GBK) tahun 2022, delapan besar turnamen Tenis Meja Singgih Cup XIX/2022 yang di GOR Jatinangor Bandung, Jawa barat 2022, dan sejumlah turnamen lain, Irwan tidak merinci hasil juara putranya namun ia memastikan telah banyak juara selama beberapa tahun dirinya mendampingi Steven.
“Untuk medali ada 7 baik dari tingkat Provinsi maupun Kabupaten. Untuk trofi ada 18 itu dari tingkat nasional hingga lokal,” katanya.
Selama mengawal Steven bertanding di berbagai turnamen Irwan mengaku tidak pernah mendapat anggaran dari pemerintah daerah, pernah diberipun dalam ingatanya hanya sebesar 250 ribu. Alhasil seluruh kebutuhan mulai dari keberangkatan, kebutuhan selama pertandingan harus Irwan biayai sendiri.
Maka tidak jarang ia harus memutar otak agar dapat berangkat bertanding kendati dengan keterbatasan anggaran. “Bahkan saya pernah gadai kalung ibunya Steven biar bisa berangkat,” katanya.
Karena itu juga. sejumlah undangan bertanding, seperti dari panitia kejuaraan nasional (Kejurnas) tenis meja 2023 di Kabupaten Merauke, Papua Selatan bulan November lalu tidak ia sanggupi.
Ditanya sejauh mana usahanya meminta anggaran untuk putranya, Irwan menjawab lesu. Menurutnya, sejak diberhentikanya skema hibah untuk Cabor pada tahun 2017 lalu dirinya sudah tidak berharap banyak.
Sebab, skema pengajuan yang diterapkan Pemda hari ini menurutnya birokratis dan terlalu bertele-tele. Sementara dalam urusan bertanding, kata dia, kebutuhan anggaran yamg dibutuhkan harus cepat dan taktis.
“Kalau sekarang, saya berharap adanya pembinaan dan sarana. Karena kami selama ini tidak pernah dilirik pemkab dalam pembinaan. Semua Harus biaya sendiri,” Kata Irwan yang juga menjabat sebagai sekretaris Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia kabupaten Jember itu.
MEDALI: Bukti nyata prestasi Steven Dean Pratama.
Tanggapan Pemerintah Kabupaten Jember
PEMERINTAH Kabupaten Jember melalui Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Jember Edi Budi Susilo, menampik tudingan tidak memperhatikan atlet.
Menurutnya, secara mekanisme pemerintah daerah telah melakukan yang terbaik dengan cara menggandeng Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Jember dalam urusan pengembangan dan pembinaan para atlet berbagai cabor.
“Atlet-atlet berprestasi itu dibawah naungan KONI. di Jember ini ada 42 cabor di bawah KONI, otomatis semua hal yang berkaitan pembinaan tanggung jawab Cabor,”Kata Edi Budi, Selasa (21/5/2024).
Dalam hal pemberiaan uang pembinaan dan sejenisnya, diakui olehnya telah dianggarkan khusus di Dispora. Hanya saja khusus di Kabupaten Jember tidak dalam bentuk dana hibah dari Dispora kepada KONI. Melainkan dalam bentuk pengajuan.
Terkait bagaimana eksekusi pencairan anggaran tersebut, Edi menjelaskan bahwa setiap ada kebutuhan seperti pemberangkatan atlet dan pembinaan, Dispora terlebih dahulu menunggu pengajuan dari cabor terkait.
“Cabor mengajukan kepada KONI, kemudian KONI meneruskan kepada Dispora, nanti saya yang mencairkan anggaran melalui KONI,” katanya.
Ia menyebut selama ini mekanisme itulah yang dipilih oleh Dispora berkenaan dengan pengembangan dan pembinaan para atlet di Kabupaten Jember. Meski demikian Edi enggan merinci berapa besaran anggaran khusus untuk para atlet tersebut.
LATIHAN: Steven Dean Pratama saat latihan.
DPRD Jember: Pembinaan Atlet Beprestasi Sampai Hari Ini Belum Dilaksanakan
ANGGOTA Komisi D DPRD Jember, Ardi Pujo Prabowo mengaku sudah berulang kali mengingatkan agar Pemda serius melakukan pembinaan pada para atlet berprestasi. Namun sependek pengetahuanya hingga hari ini apa yang diingatkan olehnya belum dilakukan secara maksimal oleh Pemda, dalam hal ini Dispora.
“Di setiap pertemuan saya paling tegas urusan itu (Pembinaan atlet berprestasi, Red). Tapi, sampai hari ini belum dilaksanakan," katanya.
Ardi mengaku khawatir dengan kondisi tersebut. Sebab, ketidakpedulian Pemda bisa saja membuat para atlet rela ke luar Jember, kemudian memilih membela daerah lain yang lebih peduli pada kemampuannya. Oleh karena itulah, pihaknya mengaku akan melakukan evaluasi dan menanyakan sejauh mana kepedulian terhadap atlet olahraga di Jember. (as/why)
Share to