Angkat Isu Moral Bangsa, Ahmad Qoys Rebut Predikat Juara 2 KTIQ MTQ Jatim XXXI

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Friday, 19 Sep 2025 17:34 WIB

Angkat Isu Moral Bangsa, Ahmad Qoys Rebut Predikat Juara 2 KTIQ MTQ Jatim XXXI

PRESENTASI: Ahmad Qoys presentasi karya KTIQ di hadapan dewan hakim MTQ Jatim XXXI.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Wajah Ahmad Qoys Jamalallail tampak berbinar ketika namanya diumumkan sebagai juara 2 Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXXI Jawa Timur 2025 cabang Musabaqoh Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an (KTIQ). Pemuda asal Jember itu tak pernah menyangka, debutnya di cabang ini justru langsung membawanya naik podium.

“Alhamdulillah, enggak nyangka bisa juara. Presentasi tadi lancar, meski sempat deg-degan,” ucap Qoys saat dikonfirmasi tadatodays.com, Jumat (19/9/2025) sore.

Cabang KTIQ memang berbeda dengan lomba tilawah atau tahfiz. Peserta harus menulis ulang karya ilmiah sesuai tema yang telah ditentukan, dengan waktu yang cukup panjang. Qoys bercerita, pada babak penyisihan ia menulis selama 9 jam penuh, sedangkan di semifinal diberi waktu 8 jam.

Saat final, tantangan berubah menjadi presentasi. “Total 20 menit, lima menit presentasi, lalu tanya jawab 15 menit dengan hakim,” tuturnya.

Tahun ini, LPTQ Jatim menentukan tema besar “Al-Qur’an dan Defisit Moral Bangsa.” Dari situ, Qoys memilih judul cukup kontroversial: Fantasi Seks Sedarah: Sandiwara Pornografi Penyulut Hasrat Seksual Menyimpang.

Pemilihan topik itu bukan tanpa alasan. Ia menyoroti fenomena “komunitas fantasi inses” di media sosial yang sempat viral. Menurutnya, meski hanya berbentuk fantasi, jika dibiarkan, potensi normalisasi perilaku menyimpang bisa terjadi.

“Fantasi inses ini bukan hal sepele. Kalau tidak ditindaklanjuti, bisa merusak tatanan sosial dan berujung pada kasus nyata,” jelas mahasiswa UIN KHAS Jember itu.

Melalui karyanya, Qoys ingin menyampaikan pesan kuat, yakni degradasi moral bangsa bisa bermula dari hal yang dianggap remeh, termasuk imajinasi menyimpang. “Fantasi itu memang hanya ada di pikiran, tapi kalau fantasinya rusak, efeknya bisa sangat berbahaya,” tegasnya.

Meski baru pertama kali turun di cabang KTIQ tingkat provinsi, Qoys langsung berhasil menyumbang prestasi. Ia menjadi bagian dari kafilah Jember yang tahun ini menempati peringkat 3 besar di klasemen akhir.

“Alhamdulillah, ini juga jadi persembahan untuk Jember. Semoga bisa terus berprestasi di tahun-tahun berikutnya,” ujarnya. (*/dsm/why)


Share to