Antisipasi Dampak Bencana Hidrometeorologi, Daop 9 Jember Fokus Normalisasi Jalur KA

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Tuesday, 19 Nov 2024 15:16 WIB

Antisipasi Dampak Bencana Hidrometeorologi, Daop 9 Jember Fokus Normalisasi Jalur KA

PEMBERSIHAN: Petugas membersihkan drainase yang melintasi jalur kereta api antara Stasiun Ledokombo - Stasiun Sempolan, Jember.

JEMBER, TADATODAYS.COM - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 9 Jember mulai melakukan normalisasi jalur kereta api yang ada di sekitaran sungai dan drainase di jalur KA. Dilakukan pembersihan sampah dan tanah sendimentasi sejak Senin (19/11/2024).

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya bencana hidrometeorologi. Mengingat saat ini telah memasuki musim penghujan.

Manajer Hukum dan Humasda KAI Daop 9 Jember Cahyo Widiantoro mengatakan bahwa pembersihan jalur ini untuk mengantisipasi hujan ekstrim, banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan lainnya.

Berdasarkan prakiraan cuaca, kata Cahyo, pada November 2024 yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebagian wilayah Daop 9 Jember mengalami curah hujan cukup tinggi.

“Terlihat sejumlah daerah di Daop 9 sejak awal bulan November mengalami curah hujan yang tinggi hingga mencapai 400 mm per hari, kami melakukan normalisasi jalur dengan pembersihan sampah dan tanah sendimentasi,” katanya saat ditemui Selasa (19/11/2024).

Daerah itu, lanjut Cahyo, meliputi wilayah kerja Daop 9 seperti, Kalibaru dan Glenmore di Banyuwangi, Tanggul hingga Kalisat di Jember, Klakah di Lumajang dan sebagian Leces di Probolinggo.

Daop 9 Jember juga melakukan Pengecekkan rutin yang dilakukan dengan Kendaraan Pemeriksa Jalur (KPJ), termasuk menempatkan petugas yang turut jalan di kabin masinis untuk dapat memantau kondisi jalur secara aktual.

"Penguatan pondasi jalur kereta api, pembuatan talut penahan konstruksi jalur KA, penebangan pohon yang rawan tumbang, hingga mengintensifkan pemeriksaan dan penempatan petugas pada daerah pantauan khusus,“ sambung Cahyo.

Selain itu, Cahyo juga telah menyiapkan petugas dan memasang Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di 8 lokasi. "Mulai dari Stasiun Pasuruan, Stasiun Probolinggo, Stasiun Klakah, Stasiun Tanggul, Stasiun Jember, Stasiun Kalisat, Stasiun Kalibaru dan Stasiun Ketapang," urainya.

Cahyo menyebut, AMUS yang disiapkan tersebut berupa pasir dalam karung, bantalan rel, perancah dari besi untuk penahan pondasi jalur, dan lainnya.

"Sejumlah peralatan ringan hingga alat berat seperti Multi Tie Tamper (MTT) dan excavator juga disiagakan untuk merawat kondisi jalur rel agar tetap aman dilintasi kereta api," pungkasnya.

Menurut Cahyo, bisnis transportasi pada hakikatnya adalah bisnis keselamatan dan pelayanan, sehingga upaya-upaya KAI untuk memitigasi gangguan di musim hujan ini diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap transportasi kereta api untuk mendukung konektivitas sehari-hari. (dsm/why)


Share to