JEMBER, TADATODAYS.COM - PLN UP3 Jember menerapkan kebijakan zero pemeliharaan jaringan selama masa siaga Natal 2025 untuk menjaga keandalan pasokan listrik di wilayah Jember dan Lumajang. Seluruh pekerjaan pemeliharaan terencana dihentikan pada periode siaga guna meminimalkan risiko gangguan di tengah potensi peningkatan konsumsi listrik.

Manager PLN UP3 Jember, Sendy Rudianto, mengatakan siaga kelistrikan dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap kenaikan beban sistem selama perayaan Natal. “PLN UP3 Jember memastikan seluruh personel, peralatan, dan sistem kelistrikan dalam kondisi siap siaga. Pelaksanaan siaga ini kami lakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan,” kata Sendy pada Sabtu (20/12/2025) pagi.

Berdasarkan proyeksi PLN, beban puncak kelistrikan selama periode Natal diperkirakan mencapai 288,036 megawatt (MW), dengan daya mampu sebesar 460 MW. Selisih daya tersebut disiapkan sebagai cadangan untuk mengantisipasi lonjakan beban dan kondisi darurat selama masa siaga.

Sendy menjelaskan, sebelum memasuki masa siaga, PLN telah melakukan pengecekan dan pemeliharaan jaringan secara intensif. Namun, saat periode siaga dimulai, pekerjaan pemeliharaan terencana dihentikan sementara.

“Di masa siaga ini kami seminimal mungkin, bahkan tidak ada pemeliharaan. Kalau ada gangguan, penanganannya kami arahkan agar daerah padam dan waktu padamnya bisa ditekan,” ujarnya.

Siaga kelistrikan mencakup dua wilayah kerja, yakni Kabupaten Jember dan Kabupaten Lumajang, dengan melibatkan sembilan Unit Layanan Pelanggan (ULP). Sebanyak 79 lokasi prioritas masuk dalam pengamanan, terdiri dari rumah ibadah, rumah sakit, zona transportasi, pusat pemerintahan, hingga fasilitas publik dan komersial.

Untuk mendukung pengamanan tersebut, PLN UP3 Jember menyiapkan posko siaga di Kantor UP3 Jember dan seluruh kantor ULP. Sekitar 400 personel disiagakan dengan pola kerja mobile untuk mempercepat respons apabila terjadi gangguan jaringan.

PLN menegaskan, kebijakan zero pemeliharaan selama siaga Natal diterapkan sebagai langkah pengendalian risiko, seiring meningkatnya aktivitas masyarakat dan kebutuhan listrik selama perayaan keagamaan di wilayah Jember dan Lumajang. (dsm/why)