Bandara Notohadinegoro Jember Beroperasi 1 Januari 2023

Andi Saputra
Andi Saputra

Wednesday, 23 Nov 2022 16:19 WIB

Bandara Notohadinegoro Jember Beroperasi 1 Januari 2023

BANDARA: Kondisi Bandara Notohadinegoro Jember pada 2019 saat masih ada maskapai Citilink.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Pemkab Jember memastikan Bandara Notohadinegoro kembali beroperasi mulai 1 Januari 2023 mendatang. Hal itu disampaikan oleh Bupati Jember Hendy Siswanto, Rabu (23/11/2022). "Pada 1 Januari 2023, insyallah di Bandara Notohadinegoro akan ada penerbangan komersial," kata Bupati Hendy.

Untuk itu, selain berkoordinasi dengan sejumlah pihak, Pemkab Jember juga telah menjajaki permohonan bantuan kepada Kementerian perhubungan.

Bupati Hendy menyatakan, Wakil Bupati KH Muhammad Balya Firjaun Barlaman beberapa waktu lalu telah mengikuti rapat koordinasi bersama Kementerian Perhubungan di Jakarta. Rapat itu terkait rencana penyelenggaraan penerbangan perintis di Bandara Norohadinegoro.

Sembari menunggu respon dari Kemenhub dan juga hadiah untuk hari jadi Jember ke-94, kata Hendy, pihaknya akan menyewa Pesawat Cessna 208B Grand Caravan selama satu tahun.

Pesawat milik PT Smart Cakrawala Aviation itu akan dioperasikan per 1 Januari 2023 dengan rute penerbangan Jember - Surabaya dan sebaliknya.Direncanakan jadwal penerbangan Jember-Surabaya pada pukul 06.00 WIB dan 16.00 WIB, sementara penerbangan Surabaya-Jember pada pukul 07.00 WIB dan 17.00 WIB.

Menariknya, meski baru uji coba, Bupati Hendy akan memberikan keringanan harga tiket pesawat dengan memberikan subsidi kepada penumpang sebesar 50 persen. "Kami berikan subsidi hingga 50 persen, sehingga tiket penerbangan Jember-Surabaya atau sebaliknya dipatok dengan harga Rp 650 ribu dengan empat kali perjalanan," katanya.

Untuk diketahui, Bandara Notohadinegoro yang terletak di Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung dibangun pada tahun 2003 pada masa pemerintahan Bupati Samsul Hadi Siswoyo. Bandara yang berjarak sekitar 7 (tujuh) kilometer dari pusat kota Jember itu, dibangun diatas tanah seluas 120 hektare dengan panjang landasan 1.705 meter dan lebar 30 meter.

Kemudian ada taxi way sepanjang 156 meter dan lebar 17,5 meter, untuk apron sepanjang 156 meter dan lebar 60 meter.

Selama ini, Bandara Notohadinegoro berhenti beroperasi lantaran sepinya penumpang. Hal itulah kemudian yang membuat 3 maskapai yang pernah beroperasi di Notohadinegoro, yakni Garuda Indonesia, Citilink, dan Wings Air, berhenti melayani penerbangan komersial. (*/as/why)


Share to