Bangun Trotoar, Dinas Cipta Karya Klaim Kantongi Izin dari BBPJN Jatim-Bali

Iqbal Al Fardi
Monday, 24 Jul 2023 15:23 WIB

BERLANJUT: Pekerjaan proyek pembangunan trotoar sepanjang Jalan Gajah Mada-Sultan Agung Jember masih berlanjut.
JEMBER, TADATODAYS.COM - Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Jember telah membangun trotoar sepanjang Jalan Gajah Mada-Sultan Agung. Kepala Dinas Cipta Karya Rahman Anda mengklaim telah mengantongi izin dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali.
Proyek tersebut sempat mendapat sorotan dari Komisi A DPRD Jember. Sebab, pembangunan atas wewenang provinsi tersebut ditengarai belum mengantongi izin dari BBPJN Jawa Timur-Bali.
Dalam laman LPSE, pembangunan tersebut memakan anggaran sebesar kurang lebih Rp 6,5 miliar. Adapun pemenang tender itu ialah CV FS Jaya Konstruksi yang beralamat di Kecamatan Kaliwates.
Kepada tadatodays.com, Rahman mengklaim bahwa pihaknya telah mengantongi izin dari BBPJN Jatim-Bali. “Sudah bisa melaksanakan kegitan trotoar, sudah ada izinnya,” klaimnya.
Namun, saat ditanya mengenai turunnya izin tersebut dan koordinasi bersama legislatif, Rahman terkesan menghindar untuk menjawab. “Yang jelas rekomendasi itu karena kewenangan dari trotoar daerah ruang milik jalan ini di Balai Jalan Nasional mereka sudah memberikan izin dan rekomendasi, kami bisa melaksanakan pekerjaan trotoar ini,” ungkapnya.
Selain trotoar, ada pula pemangkasan pohon dalam proyek tersebut. Rahman mengklaim bahwa pihanya juga mendapatkan izin dari BBPJN Jatim-Bali.

“Iya, sudah. Semuanya yang ada di pekerjaan trotoar itu termasuk yang pohon yang kita lakukan penebangan kemarin sudah kita izin juga pada Balai Jalan Nasional dan sudah dilakukan survei,” jelasnya.
Nantinya, Rahman menjelaskan bahwa pihaknya akan menanam kembali lebih banyak pohon di sepanjang trotoar tersebut. “Kebanyakan yang kemarin banyak yang rusak dan keropos ya,” katanya.
Urgensi proyek pembangunan tersebut, Rahman menjelaskan bahwa pembangunan trotoar tersebut agar menjadi fasilitas yang aman dan nyaman. “Untuk pejalan kaki, terutama juga untuk ramah kepada anak dan disabilitas,” jelasnya kepada tadatodays.com.
Dalam desain pelaksanaannya, Rahman menjelaskan, terdapat jalur khusus disabilitas. “Trotoar itu tidak naik-turun lagi. Jadi, nanti rata, flat, sepanjang mulai Sultan Agung dan Gajah Mada tidak ada naik-turun,” jelasnya.
Kemudian, trotoar tersebut belum pernah mendapatkan perbaikan selama kurang lebih 20 tahun. “Yang trotoar sisi Gajah Mada,” kata Rahman. Selain itu, ia menjelaskan bahwa pembangunan tersebut untuk keindahan kota. (iaf/why)

Share to
 (lp).jpg)