Baru 3 Persen Data Kematian Tervalidasi, Dispendukcapil Jember Wanti-Wanti soal DTKS

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Wednesday, 04 Jun 2025 13:54 WIB

Baru 3 Persen Data Kematian Tervalidasi, Dispendukcapil Jember Wanti-Wanti soal DTKS

Kepala Dispendukcapil Jember Isnaini Dwi Susanti

JEMBER, TADATODAYS.COM - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Jember terus berupaya memperbaiki akurasi data kependudukan. Terutama terkait penduduk yang telah meninggal dunia namun masih tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Hingga saat ini, tercatat baru sekitar 3 persen data kematian yang berhasil diverifikasi dan masuk ke sistem.

Hal itu diungkapkan kepala Dispendukcapil Jember, Isnaini Dwi Susanti. Menurutnya, pihaknya gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya mengurus akta kematian.  Sebab, kata dia, data penduduk yang belum diperbarui bisa berdampak pada kebijakan distribusi bantuan sosial.

“Banyak warga yang tidak tahu kalau data orang meninggal tetap hidup di sistem jika tidak diurus akta kematiannya. Ini berpotensi menyebabkan bantuan masih terus cair meskipun penerimanya sudah meninggal,” ujar perempuan yang akrab disapa Santi itu pada Rabu (4/6/2025) siang. 

Dirinya menyebutkan, total akta kematian yang sudah diterbitkan di Kabupaten Jember mencapai 60.000 lembar. Namun, untuk masuk ke dalam DTKS, verifikasi masih berjalan lambat.

Salah satu tantangan yang dihadapi adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk segera mengurus dokumen tersebut. “Karena itu kami pakai berbagai cara, mulai dari turun langsung ke desa, hingga mengedukasi masyarakat lewat media sosial seperti TikTok dan Instagram,” jelasnya.

Lebih lanjut, Santi juga menegaskan bahwa keakuratan data menjadi sangat penting, bukan hanya untuk kepentingan waris atau Taspen, tapi juga demi keadilan distribusi bantuan dari negara.

Namun demikian, Santi mengaku tidak bisa memprediksi atau menentukan target pasti penyelesaian dari data kematian pada DTKS melainkan akan terus diupdate secara berkala.   "Peningkatan angka verifikasi secara bertahap, sambil terus menggencarkan layanan jemput bola ke wilayah-wilayah pelosok," katanya. (dsm/why)


Share to