Bea Cukai Jember: Ini Perlu Diperhatikan UMKM agar Bisa Ekspor Produk

Andi Saputra
Andi Saputra

Thursday, 01 Feb 2024 17:11 WIB

Bea Cukai Jember: Ini Perlu Diperhatikan UMKM agar Bisa Ekspor Produk

JEMBER, TADATODAYS.COM - Produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah kerja Bea Cukai Jember (Situbondo, Bondowoso dan Jember) memiliki potensi untuk menembus pasar ekspor. Hanya saja, para pelaku UMKM perlu memperhatikan sejumlah hal dasar terkait ekpor tersebut.

Hal itu disampaikan Kepala Kantor Bea Cukai Jember, Asep Munandar, Kamis (1/2/2024). Sejumlah hal dasar yang dimaksud Asep adalah persiapan administrasi untuk legalitas eksporter seperti Nomor Induk Bersama (NIB), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) hingga adminitrasi lain berkenaan dengan ekpor berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kemudian persiapan produk ekspor yang meliputi kualitas dan kuantitas, serta persiapan operasional atau mekanisme pengiriman ke negara tujuan.

Asep mengatakan, pelaku UMKM perlu berperan aktif membaca peluang pasar luar negeri. Untuk saat ini, kata dia, hal kecil yang bisa mulai dilakukan adalah dengan memperbaiki desain produk termasuk memperbaiki mutu produk sesuai standart pasar luar negeri.

"Harus ada kemauan keras dari UMKM untuk memenuhi pasar luar negeri," katanya.

Pihaknya mengatakan, Bea Cukai Jember selama ini telah memiliki program khusus untuk mendorong UMKM mengekport produknya. Program tersebut hadir dalam berbagai bentuk. Seperti klinik ekport, coaching clinic, serta ekspor-import corner dengan melibatkan akademisi dari Universitas Jember dan Universitas Muhammadiyah Jember.

Melalui program tersebut, Bea Cukai Jember berharap semakin banyak pelaku UMKM yang berminat memasarkan produknya ke luar negeri.

Selama ini dari Jember sendiri terdapat produk cerutu dan kerajinan kelompok mantan pekerja migran di Ledokombo yang aktif mengekport produknya.

Pihaknya menekankan UMKM jangan takut memulai untuk mengeksplorasi pasar luar negeri. Sebab peluang terbuka luas.

"Ekpor tidak harus jumlah besar. Selama produk sesuai standart, bisa dilakukan," katanya.

Terkait hal itu, pihaknya menyarankan agar Pemerintah Daerah terkait juga berperan aktif membina UMKM. Misal dengan mensubsidi biaya pengiriman. Karena biasanya UMKM terkendala harga pengiriman barang jika jumlahnya buka skala besar. (as/why)


Share to