Beli Solar Truk Sampah, Petugas Gerobak Sampah Jember sampai Patungan

Andi Saputra
Andi Saputra

Thursday, 07 Jan 2021 18:38 WIB

Beli Solar Truk Sampah, Petugas Gerobak Sampah Jember sampai Patungan

RELA: Para petugas pengangkut sampah yang menggunakan gerobak sampai patungan dana, untuk membeli solar truk sampah di Jember yang mogok kerja.

JEMBER, TADATODAYS.COM - 30 armada truk sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jember kembali beroperasi, setelah selama tiga hari mogok kerja karena tidak adanya anggaran bahan bakar minyak (BBM). Akan tetapi, kembali beroperasinya truk sampah itu setelah adanya dana swadaya untuk pembelian BBM, dan bukan bersumber dari APBD Jember.

Dana swadaya utuk pembelian BBM itu didapat dari para pengangkut sampah gerobak di masing-masing TPS se-Kabupaten Jember.

Turjiyono ,40, salah seorang sopir truk sampah untuk wilayah Kecamatan Sumbersari mengatakan, dirinya kembali bersedia mengoperasikan truk sampah karena tersentuh melihat semangat petugas pengangkut sampah gerobak yang secara swadaya memberikan uang BBM kepadanya.

Turjiono mengatakan, adanya anggaran BBM dari swadaya itu, karena para petugas pengangkut sampah gerobak mendapat banyak komplain dari warga di masing-masing tempat mereka bertugas. "Karena sampah yang berada di TPS sudah menggunung dan menimbulkan bau tidak sedap," ujarnya, Kamis (7/1/2021)

Meski telah ada dana swadaya, namun Turjiono memperkirakan dana hasil swadaya itu hanya bertahan dalam 2 hari saja. "Kita sambil menunggu solusi konkret dari pemerintah," katanya.

Sebelum mogok kerja, Turjiono biasanya empat kali bolak balik ke TPA dalam sehari untuk mengangkut sampah. Namun setelah kembali beroperasi pasca mogok kerja, ia harus 8 kali lebih bolak balik ke TPA karena sampah yang menumpuk di TPS sangat banyak. “Jadi keja dobel," ungkapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala DLH Jember, Arismaya Parahita tak menyangka ada masyarakat yang peduli dengan proses pengangkutan sampah di Jember. Tapi, DLH Jember hanya berharap agar masyarakat menerapkan 3R, yaitu Reuse, Reduce, dan Recycle dalam pengelolaan sampah.

Diakui Arismaya, apa yang dilakukan oleh petugas pengangkut sampah gerobak itu diluar ekspektasinya. Termasuk, ada masyarakat yang menggunakan gerobak motor untuk mengantarkan langsung sampah ke TPA.  Tapi, selama seminggu kedepan pihaknya tetap akan melakukan beragam cara untuk memenuhi kebutuhan solar truk sampah. "Sehingga ketika anggaran sudah cair, harus segara mengganti," ungkapnya.

Namun demikian, Arismaya enggan mengungkapkan dari mana saja pinjaman itu akan dicari. pihaknya berharap problem ini segera mendapatkan jalan keluar, karena dalam seminggu dibutuhkan sekitar Rp 40 juta untuk kebutuhan solar truk pengangkut sampah. "Semoga anggaran BBM segera selesai dalam minggu-minggu ini," harapnya. (as/don)


Share to