Beras Medium Menghilang dari Pasar Tanjung Jember, Pedagang: Sudah Sebulan Tidak Ada Stok

Dwi Sugesti Megamuslimah
Thursday, 14 Aug 2025 14:32 WIB

PERDAGANGAN: Salah satu toko beras di Pasar Tanjung yang tidak lagi memiliki stok beras medium.
JEMBER, TADATODAYS.COM - Satu bulan terakhir keberadaan beras kualitas medium disebutkan menghilang di pasaran. Para pedagang di Pasar Tanjung mengaku tidak lagi mendapat pasokan dari penggilingan, sehingga terpaksa hanya menjual beras premium dan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog.
Hamidah, salah satu pedagang beras di Pasar Tanjung, mengaku sudah lupa kapan terakhir kali menjual beras medium. “Medium habis, stoknya nggak ada. Lama sekali penggilingan tidak kirim,” ujarnya saat ditemui, Kamis (14/8/2025) siang.
Ia menjelaskan, selama ini beras medium menjadi pilihan banyak pembeli karena harganya lebih terjangkau dibanding premium. Namun, sejak pasokan terhenti, pembeli hanya punya dua pilihan, yakni membeli beras premium seharga Rp 77.500 per lima kilogram, atau beras SPHP Bulog yang dijual Rp 55.000 ribu per lima kilogram.
Kondisi ini, kata Hamidah, membuat sebagian konsumen keberatan karena harus mengeluarkan biaya lebih. “Orang maunya beras murah, tapi nggak ada. Kasihan sebenarnya,” ungkapnya.

Terkait isu beras oplosan yang belakangan ramai dibicarakan, Hamidah enggan menanggapi terlalu jauh. Ia menegaskan, beras yang dijual di tokonya datang langsung dari pemasok dalam kemasan resmi. “Saya terima beras sudah bungkusan, jadi tidak tahu proses di penggilingan,” tambahnya.
Hamidah menduga, kelangkaan beras medium ini berkaitan dengan kebijakan pemerintah menaikkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah di tingkat petani menjadi Rp6.000 per kilogram.
Dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras yang rendah, kata dia, penggilingan dinilai akan merugi jika tetap memproduksi beras medium. “HET rendah, HPP tinggi. Kalau produksi medium, mereka pasti rugi,” jelasnya.
Meski begitu, Hamidah berharap pasokan beras medium bisa kembali normal. Menurutnya, keberadaan beras medium penting untuk menjaga daya beli masyarakat. "Terutama di pasar tradisional yang banyak dikunjungi warga dengan penghasilan menengah ke bawah," katanya. (dsm/why)

Share to
 (lp).jpg)