Bincang Bersama Abdus Salam Calon Bupati Jember, Dulu Buruh Tani, Kini Pengusaha Berprestasi

Andi Saputra
Andi Saputra

Wednesday, 30 Sep 2020 21:40 WIB

Bincang Bersama Abdus Salam Calon Bupati Jember, Dulu Buruh Tani, Kini Pengusaha Berprestasi

Abdus Salam

JEMBER, TADATODAYS.COM - Memiliki dan mengendalikan beragam jenis bisnis bukan cita-cita Abdus Salam Alamsyah. Namun nasib berkata lain. Saat ini, dirinya justru tercatat sebagai pemilik PT. Kinansyah Group, salah satu bisnis yang bergerak di bidang properti dan rental alat berat. Juga jasa tranportasi dengan jumlah karyawan yang tidak sedikit.

Pemuda asli Jember yang akrab disapa, Cak Salam itu kini ingin menebar manfaat ke khalayak yang kebih luas. Cak Salam meyakini dengan mencalonkan diri sebagai Calon Bupati (cabup) Kabupaten Jember periode 2020-2025, cita-citanya dapat tercapai lebih cepat.

Saat ini, Cak Salam tengah sibuk mempersiapkan kampanye. Meski demikian, dia tak berpikir lama untuk mengiyakan ajakan Tadatodays.com ketika diajak bertemu dan berbincang.

Sebagai pemilik bisnis properti terkenal di Kabupaten Jember, nama Cak Salam cukup dikenal oleh berbagai kalangan. Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember ini memiliki pembawaan yang santai dan supel, membuat siapapun yang baru bertemu, lebih mudah akrab dengannya.

Pria kelahiran Jember, 10 Mei 1983 itu merupakan anak kedua dan anak laki-laki satu satunya di antara tiga saudara dari keluarga buruh tani pasangan Abdul Fatah dan Saidah. Kondisi ekonomi keluarga yang bisa dibilang pas-pasan, membuat Cak Salam kecil harus membanting tulang membantu perekonomian keluarga. Sejak kelas empat sekolah dasar (SD) ia menjajal berbagai pekerjaan. Salah satunya buruh tani.

“Macem-macem kerjaan buruh tani saya terima. Salah satunya, dulu juga sempat jadi tukang siram tembakau milik orang. Diupah seadanya,” ujar suami Sri Indrayani itu.

MENYAPA: Abdus Salam (kaus merah) menyapa warga Jember yang mendukungnya mencalonkan diri jadi bupati. Jika kelak menjadi Bupati Jember, Cak Salam ingin memfokuskan pembangunan ekonomi untuk kesejahteraan yang merata.

Kondisi keluarganya itu juga terpaksa membuatnya terbiasa menahan lapar, lantaran tak ada yang bisa dimakan. Pekerjaan Ayah Ibunya sebagai buruh serabutan, membuat penghasilan keduanya tak menentu. Terkadang, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ibunya harus hutang terlebih dahulu ke tetangga sekitar.

“Saya pernah mau makan, sama ibu disuruh cari kayu dulu. Karena ibu bilangnya mau masak ternyata ibu itu tidak masak tapi cari hutangan untuk beli beras. Itu saya ingat betul sampai sekarang,” ujarnya.

Keadaan itu, ia jalani dengan tabah. Meski demikian dirinya tidak lantas mengaibakan pendidikannya. Pascalulus dari SMU Sultan Agung, Puger dirinya tetap melanjutkan pendidikan ke tingkat universitas meski  dengan biaya sendiri. Sebab sejak duduk di bangku SMA ayahnya kerap sakit-sakitan. Sehingga dirinya merelakan diri untuk menjadi tulang punggung keluarga.

Cak Salam kecil tidak pernah berfikir akan memilki bisnis properti sebesar seperti saat ini, apalagi mencalonkan diri sebagai calon bupati. Cita-cita saat itu, ucap Cak Salam, sangat sederhana. Yakni hanya ingin hidup layak dan bisa makan enak.

Ia pun dengan sabar menjadi buruh tani sambil mengurus ternak sapi dan kambing. Pekerjaan itu ia lakoni hingga dirinya bisa menyelesaikan kuliah pada tahun 2008. Setelah lulus, Cak Salam mencoba meniti karir bisnisnya dengan membuka warung internet dan sewa playstasion (PS). Namun ilmu marketingnya justru tertempa saat dirinya mulai menjual gamping atau kapur.

“Saya sempat buka warnet buka rental PS, sama jual gamping keliling ke perumahan-perumahan," ucapnya.

Cak Salam tak langsung sukses, ia pun sempat jatuh bangun dalam usahanya itu. Barulah pada tahun 2011 dirinya mencoba peruntungan dengan memulai bisnis properti.

Pada mulanya bisninya itu dibangun dengan prinsip perumahan untuk ekonomi menengah. Yakni dengan menyedikan hunian harga terjangkau dan bersubsidi. Tak dinyana, dari situlah jalan kesuksesan mulai ia gapai.

Setelah mulai sukses, hal pertama yang ia lakukan adalah mulai memberangkatkan umroh karyawannya. Jiwa sosial yang tinggi itu berasal dari pengalaman pribadinya yang lama menjalani hidup di tingkat ekonomi bawah. Oleh karena itu saat rejekinya mulai mengalir ia selalu sempatkan untuk membantu orang-orang sekitarnya.

Berkat tangan dinginnya membangun bisnis tersebut, berbagai penghargaan pun diraih olehnya. Di antaranya Developer FLPP terbaik kedua tingkat Jawa timur pada tahun 2017. Kemudian Developer FLPP Terbanyak di Jember (2018). Terakhir penghargaan sebagai  developer terbaik tingkat Jawa Timur dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada tahun  2019.

PENDUKUNG UTAMA: Cak Salam diapit ibu dan istri dalam suatu kesempatan. Bagi Cak Salam dukungan keluarga merupakan amunisi untuk terus maju menyejahterakan orang lain.

Jika Jadi Bupati, Targetkan Kesejahteraan Merata

Kepiawaian Abdus Salam atau Cak Salam dalam mengatur bisnis membuatnya dikenal oleh banyak pihak. Ditambah jiwa sosialnya yang tinggi, sehingga banyak pihak mendorongnya untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Jember. Sebelum benar-benar terjun ke dalam politik praktis, bapak tiga anak itu, terlebih dahulu meminta pertimbangan pihak keluarga serta orang-orang kepercayaannya.

Setelah melalui pertimbangan matang dan pihak keluarga juga telah ikhlas, akhirnya dirinya memberanikan diri masuk ke dunia politik. Cak Salam pun mulai melakukan pendekatan ke partai politik. Ternyata Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) lah yang pertama kali membuatnya semakin mantap untuk mencalonkan diri. Menurutnya, tanpa mengecilkan partai lainnya, PDI-P telah mewakili keinginannya. Yakni membela wong cilik dan terbuka kepada semua golongan maupun kelas sosial.

Sebelum pencalonan Bupati tahun 2020 ini, diakui oleh cak Salam dirinya belum pernah masuk dalam dunia politik. Namun demikian setelah banyak berdiskusi dengan tokoh-tokoh PDI-P dirinya langsung memiliki keyakinan bahwa berpolitik dengan mencalonkan diri sebagai bupati adalah jalan terbaik baginya. Terutama untuk membantu semakin banyak lagi orang di Kabupaten Jember. Sebab selama ini, bantuannya hanya terbatas kepada karyawanannya dan orang sekitarnya saja.

Dirinya menilai, posisi kepala daerah sangat strategis sebagai media mensejahterakan masyarakat banyak.

Sementara terkait targetnya nanti, ketika terpilih untuk memimpin Kabupaten Jember, ia rumuskan berdasarkan perjalanan hidupnya sendiri. Yakni ingin memberikan kesejahteraan ekonomi kepada seluruh masyarakat Jember. Dirinya mengaku tidak ingin orang lain mengalami hal yang sama seperti yang dialaminya. Oleh karena itulah kesejahteraan ekonomi yang merata menjadi prioritasnya.

Cak Salam menggaris bawahi keputusanya mencalonkan diri sebagai bupati, bukan untuk mengejar kekuasaanya. Namun lebih kepada merealisasikan keinginannya untuk lebih luas dalam menebar manfaat.

“Jangan sampai ada masyarakat Jember yang kesulitan ekonomi. Jangan sampai ada yang bingung mencari kerjaan,” ujarnya.

Perihal cara mencapai kesejahteraan itu, baginya bukan hal yang sulit untuk direalisasikan apabila dikerjakan secara bersama-sama. Dirinya melihat potensi yang ada di Jember sangat banyak, hanya butuh sedikit sentuhan dengan melibatkan semua pihak. Dari tingkat bawah hingga tingkat atas. Maka potensi-potensi itu, dapat meningkatkan derajat ekonomi masyarakat.

Cak Salam mencontohkan, kondisi alam Jember sangat agraris begitu cocok untuk pertanian. Oleh karenya pemberdayaan petani dalam masa kepemipinannya akan lebih diperhatikan. Selain itu pemberdayaan usaha mikro kecil menengah (UKM) juga menjadi prioritas pembangunan ekonominya.

Sebagai cabup termuda di antara calon lainya. Cak Salam yakin energi mudanya menjadi bekal positif untuk membangun Jember. Dirinya yang menggandeng Ifan Ariadna Wijaya yang juga masih muda dengan berbekal 22 kursi. Dengan rincian, PDI-P (7 kursi); PKB (8 kursi); Partai Golkar (2 kursi); PAN (2 kursi); Perindo (2 kursi); dan Berkarya (1 kursi) yakin  akan memenangkan perebutan kursi Bupati Jember 9 Desember mendatang.

Pasangan calon Cak Salam dan Mas Ifan dengan visi “Gotong Royong Membangun Jember Maju Adil dan Sejahtera” berkomitmen akan memimpin dengan cara terbuka.

“Saya dan mas Ifan sebagai calon pemimpin muda pastinya memiliki terobosan yang berbeda atau out of the box. Hal itu yang akan kami implementasikan dalam kepemipinan kami," tutur Cak Salam. (as/hvn)


Share to