JEMBER, TADATODAYS.COM - Bupati Jember Muhammad Fawait resmi menunjuk Sekretaris PMI Jember, Zainollah sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua PMI Jember pada Senin (26/8/2025) siang. Penunjukan itu menyusul pengunduran diri ketua PMI sebelumnya, Mohammad Thamrin.

Bupati yang akrab disapa Gus Fawait itu menegaskan agar kepengurusan baru segera melakukan langkah konkret. Salah satunya dengan mengaktifkan kembali klinik PMI di wilayah Jubung, Sukorambi. “Dengan kepengurusan baru ini, harapannya Klinik yang di Jubung itu harus dihidupkan lagi. Karena pelayanan kesehatan harus terus berjalan,” tegasnya

Selain itu, Gus Fawait juga mendorong inovasi pengelolaan stok darah. Salah satunya menggalakkan donor darah hingga ke pesantren-pesantren, desa, dan menggandeng organisasi masyarakat. “Saya kira itu positif. Tidak hanya di kota, tapi juga ke desa dan pesantren. Bahkan melibatkan NU, Muhammadiyah, Muslimat, hingga komunitas lokal,” katanya.

Langkah itu dianggap penting mengingat RSUD dr. Soebandi Jember menjadi rumah sakit rujukan bagi tujuh kabupaten/kota di tapal kuda. “PMI adalah instrumen penting untuk mendukung layanan kesehatan, bukan hanya bagi warga Jember, tapi juga masyarakat di tujuh kabupaten sekitar,” paparnya.

Ia optimistis, dengan kepemimpinan Zainollah, PMI Jember bisa segera normal kembali. “Insyaallah, proses ini akan kembali berjalan secepat mungkin, bahkan Jember bisa men-support kabupaten lain saat kondisi darurat atau bencana,” pungkasnya.

Sementara itu, Plt Ketua PMI Jember Zainollah memastikan stok darah saat ini dalam kondisi aman. “Sampai hari ini stok darah ada 952 kantong. Jadi masih aman,” ungkapnya.

Meski demikian, ia menegaskan bakal segera menjalankan arahan Bupati untuk memperluas gerakan donor darah. “Doakan saja, karena saya mulai bertugas besok. Saya akan berusaha melaksanakan apa yang disampaikan Gus Bupati tadi. Memang tidak mudah dan cukup berat, karena ini langsung bersentuhan dengan masyarakat soal kemanusiaan,” ujarnya.

Terkait Musyawarah Kabupaten (Muskab) untuk menentukan ketua definitif, Zainollah menyebut masih menunggu arahan PMI Jawa Timur. “Tidak lama sebenarnya. Kita menunggu informasi dari provinsi,” jelasnya.

Ia menambahkan, percepatan penambahan stok darah juga akan dilakukan setelah izin operasional (SIO) selesai diproses. “Kalau SIO sudah keluar, kita akan percepat sebagaimana biasa, bahkan lebih,” tandasnya. (dsm/why)