Bupati Ipuk Sosialisasi Anti Bullying di SMPN 1 Atap Blimbingsari

Tadatodays
Tadatodays

Thursday, 16 Mar 2023 16:32 WIB

Bupati Ipuk Sosialisasi Anti Bullying di SMPN 1 Atap Blimbingsari

PENYULUHAN: Bupati Ipuk memberikan penyuluhan tentang anti bulliying dan kesadaran untuk menghindari tindak kekerasan dan pelecehan seksual di SMPN 1 Atap Blimbingsari, Watukebo.

BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - Deretan kasus kekerasan, perundungan hingga pelecahan seksual kepada pelajar yang banyak mencuat, menjadi perhatian serius Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Bupati Ipuk menggencarkan sosialisasi pencegahannya. Bahkan, ia menemui langsung para pelajar untuk menyosialisasikan anti bullying.

Itu salah satunya dilakukan saat Bupati Ipuk Ngantor di Desa (Bunga Desa) di Watukebo, Kecamatan Blimbingsari, Kamis (16/3/2023). Bupati Ipuk memberikan penyuluhan tentang anti bullying dan kesadaran untuk menghindari tindak kekerasan dan pelecehan seksual di SMPN 1 Atap Blimbingsari, Watukebo.

“Ayo siapa di sini yang suka membully?” tanya Ipuk kepada anak-anak. “Mulai sekarang, tidak boleh menghina temannya ya. Apapun itu. Tidak boleh menghina orang tua, tidak boleh menghina fisik, dan lain sebagainya,” lanjut Ipuk.

Pembinaan tersebut, lanjut Bupati Ipuk, telah dilakukan secara sistematis. Semua dilibatkan. Mulai dari stakeholder hingga wali murid. “Kami telah mengajak pihak kepolisian, TNI, kejaksaan, dan para pihak lainnya untuk memerangi dosa pendidikan ini,” terang Ipuk.

Selain melibatkan stakeholder terkait untuk turut terlibat menangani, lembaga sekolah juga menjadi garda terdepan dalam pencegahan dan penindakannya. “Di sekolah-sekolah dan pesantren di Banyuwangi, kita siapkan pojok curhat. Ini wadah bagi anak-anak untuk menyampaikan problemnya,” ujar Ipuk.

Dari pojok curhat tersebut, lanjut Ipuk, kemudian memberikan keberanian bagi para peserta didik yang mengalami permasalahan. Dari keterbukaan tersebut, berbagai tindakan preventif dan penanganan bisa segera diselesaikan.

“Kami mendorong para guru tidak hanya menunggu. Tapi, harus peka terhadap kondisi murid. Jika ada yang tidak wajar, segera dekati. Berikan konseling dan problem solving,”  jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Suratno menambahkan, upaya tersebut tidak hanya dengan Pojok Curhat. “Tapi, kami melengkapinya dengan Pekan Parenting. Dimana, kita menyatukan persepsi antara para guru dengan wali murid untuk bersama-sama memberikan pengasuhan kepada anak didik kita,” terang Suratno.

Dengan kombinasi antara para guru di sekolah, orang tua di rumah dan seluruh kesadaran stakeholder di lingkungan, akan memberikan pengawasan yang lebih optimal untuk perlindungan anak. “Ini menjadi tanggung jawab bersama,” pungkas Suratno. (*/red)


Share to