Calon Tuggal, Fernanda Zulkarnain Pimpin DPD Partai Golkar Kota Probolinggo

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Monday, 24 Aug 2020 14:40 WIB

Calon Tuggal, Fernanda Zulkarnain Pimpin DPD Partai Golkar Kota Probolinggo

JAGA JARAK: Musda X Partai Golkar Kota Probolinggo di Paseban Sena, Minggu (23/8/2020). Dalam kegiatan itu, Fernanda Zulkarnain terpilih menjadi ketua dengan suara bulat atau aklamasi.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Fernanda Zulkarnain akhirnya ditetapkan menjadi Ketua DPD II Partai Golkar Kota Probolinggo periode 2020-2025. Ia terpilih pada Musda X Partai Golkar Kota Probolinggo di Paseban Sena, Minggu (23/8/2020).

Fernanda mengatakan, yang paling penting pihaknya akan merangkul semua pihak. Baik internal maupun eksternal stakeholder Partai Golkar Kota Probolinggo. "Arah politik tetap sama, bagaimana kita bisa memperjuangkan hak-hak dan kepentingan rakyat, itu arah politik yang paling penting. Kebetulan saya di DPRD, sehingga saya bisa ikut membantu menopang kepentingan tersebut," terang Ketua DPD II Partai Golkar Kota Probolinggo, Fernanda Zulkarnain.

Adapun target DPD II Partai Golkar Kota Probolinggo adalah memenangkan Pemilu 2024 dan menjadi partai nomor satu dengan suara terbanyak. "Untuk Pilkada 2024, kita bahas diinternal dulu," jelasnya.

Fernanda terpilih secara aklamasi dan melanggeng tanpa hambatan menuju kursi ketua. Ia bahkan digadang-gadang maju kembali menjadi kontestan pada Pilkada 2024 Kota Probolinggo. "Cuman yang terpenting adalah internal partai kami harus solid, kita berbuat untuk masyarakat. Insya Allah yang lain-lain itu pasti mengikuti," tegasnya.

Sementara pembentukan pengurus DPD II Partai Golkar Probolinggo, diabatasi maksimal 14 hari usai ditetapkan Fernanda sebagai ketua. Pengurus ini nantinya akan dibentuk oleh hasil sidang yang dipimpin lima orang. "Satu perwakilan dari DPD I Partai Golkar Provinsi Jawa Timur dan beberapa perwakilan dari sayap dan ormas DPD I Partai Golkar Kota Probolinggo. Saya ketuanya membentuk formatur, maksimal 14 hari," ungkapnya.

Terpisah Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Jawa Timur, Muhammad Sarmuji mengatakan bahwa sedikitnya 30 musda rampung dilaksanakan hingga Agustus 2020. Semuanya terpilih secara aklamasi. "Golkar memilih jalan demokrasi untuk proses pergantian kepemimpinan. Dalam demokrasi itu berarti menghadirkan semua stakeholder-stakeholder untuk terlibat memilih pemimpin," terang Sarmuji.

Pihaknya datang ke musda, bukan untuk menunjuk salah seorang peserta menjadi ketua. Tetapi untuk memfasilitasi proses demokrasi internal. "Konsekuensinya semua orang itu diajak rembugan, diajak bicara, semua orang terlibat. Kalau tidak terkelola dengan baik, proses demokrasi itu, tidak disertai dengan aturan yang jelas, kelogowoan, itu bisa menyebabkan anarki. Kalau anarki berarti itu ada perpecahan partai," ungkap mantan anggota DPR RI itu.

Perihal sosok Fernanda, Sarmuji mengatakan wakil ketuua DPRD Kota Probolinggo itu punya potensi untuk meraih simpati masyarakat. Tidak cukup hanya denga bekal sebagai ketua partai saja. "Sekarang performa mas Fernanda di publik sudah baik, nanti tinggal jaringannya ditata. Supaya jaringan itu bekerja memenangkan mas Fernanda, apabila dia maju sebagai calon walikota ke depan," jelasnya.

Menurutnya dengan dukungan partai di belakangnya. Fernanda sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Probolinggo, itu menjadi lebih percaya diri. "Dengan bekal mas Fernanda sebagai ketua partai politik, Ketua Partai Golkar, mas Fernanda bisa lebih mudah memperkenalkan diri sebagi calon walikota. Itu kalau beliau memang bersedia menginginkan untuk running menjadi calon walikota ke depan," ungkapnya. (hla/hvn)


Share to