Catatan BPBD Jember: Kekeringan Tahun 2023 Jadi yang Terparah

Dwi Sugesti Megamuslimah
Wednesday, 20 Dec 2023 16:57 WIB

JEMBER, TADATODAYS.COM - Catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember menyebut, sedikitnya ada 75 bencana alam serta 81 bencana musibah yang terjadi per Oktober 2023. Bencana kekeringan menjadi yang terparah dengan luasan mencapai 10 kecamatan terdampak.
Hal itu diungkapkan Kepala BPBD Jember Widodo Julianto, Rabu (20/12/2023). Dirinya menyebut kekeringan tahun ini sebarannya lebih luas dari tahun-tahun sebelumnya dengan 3.564 kepala keluarga terdampak. "Untuk tahun ini sebenarnya lokasinya sama, tapi sebarannya yang lebih meluas dari tahun-tahun sebelumnya," katanya.
Menurutnya, meluasnya kekeringan di Jember juga pengaruh dari dampak elnino yang puncaknya terjadi pada rentang Agustus-Oktober tahun 2023 ini. Di mana ada 10 kecamatan dengan 14 desa/kelurahan terdampak.
"Sumbersari dan Patrang, itu dua kecamatan yang langganan kekeringan tiap tahun, dan kami masih droping sampai ini," imbuh Widodo.
Terhitung, hingga hari ini droping air bersih masih terus dilakukan BPBD Jember berkolaborasi dengan banyak steakholder. Sudah 1.607.000 liter air bersih yang terdistribusikan selama bencana kekeringan yang melanda Jember.
Selain kekeringan, bencana alam lain yang turut menyertai antara lain, banjir rob/abrasi (1 kejadian); angin puting beliung(21 kejadian); banjir (11 kejadian); kebakaran hutan/lahan (14 kejadian); kekeringan (9 kejadian); dan tanah longsor(22 kejadian).

Selain itu, bencana yang terjadi di Jember diantara laka air (16 kejadian); kebakaran rumah (35 kejadian); pohon tumbang (1 kejadian); rumah roboh(23 kejadian); dan penemuan jenazah (5 kejadian).
Dari rentetan kejadian bencana tersebut, tercatat ada 36 korban jiwa dengan rincian 12 jiwa meninggal, 6 penemuan jenazah, 5 jiwa masih dinyatakan hilang serta 13 jiwa lainnya luka-luka.
Selain korban jiwa, bencana tersebut juga mengakibatkan kerusakan terhadap rumah-rumah warga. Setidaknya ada 212 rumah rusak akibat bencana (161 ringan, 44 sedang, 7 rusak berat).
"Bencana ini sesuatu yang sulit diduga, ada hal-hal yang sebenarnya bisa dilakukan untuk mengurangi dampak bencana, tetapi dalam pelaksanaannya masih belum optimal karena keterbatasan beberapa hal," lanjutnya.
Sampai hari ini, pihaknya masih terus melakukan pengawasan lebih lanjut. Sebab, menjelang akhir tahun, iklim serta cuaca sulit diprediksi. (dsm/why)

Share to
 (lp).jpg)