Cegah KEK Bumil dan Gizi Kurang, Puskesmas Gending Tingkatkan Gizi dengan PMT

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Thursday, 26 Sep 2024 20:43 WIB

Cegah KEK Bumil dan Gizi Kurang, Puskesmas Gending Tingkatkan Gizi dengan PMT

PMT LOKAL: Kepala Puskesmas Gending, dr. Pungki Ariyanti menyerahkan PMT berbasis lokal kepada sasaran Bumil KEK, gizi kurang, dan balita T.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Puskesmas Gending Kabupaten Probolinggo mulai Agustus 2024, mengadakan pemberian makanan tambahan (PMT) berbasis pangan lokal. PMT ini dikhususkan bagi ibu hamil (bumil) kurang energi kronis (KEK), gizi kurang, dan balita T. Balita T ialah balita yang tidak naik berat badannya.

Adapun pemberian PMT bagi balita T 14 hari, bagi gizi kurang 60 hari, untuk bumil KEK 120 hari. Sedangkan anggaran PMT ini menggunakan anggaran bantuan operasional kesehatan (BOK) tahun 2024.

PMT bagi bumil KEK sangat membantu sekali. Menimal Puskesmas Gending bisa membantu  asupan gizi untuk bumil KEK, itu luar biasa. Sehingga pada waktu bumil ini mau melahirkan, otomatis gizi bayi yang di kandungnya, juga tercukupi, dan badannya juga tidak berat badan lahir rendah (BBLR).

“Minimal lahirnya 2.500 gram, kondisi bayi dan ibunya sehat. Masyarakat sangat antusias (dengan adanya PMT berbasis pangan lokal, red),” terang Kepala Puskesmas Gending, dr. Pungki Ariyanti.

PMT yang diberikan belum mendapat keluhan dari penerima. Baik itu soal rasa, dan sebagainya. Ada keluhan menu sosis yang berisi ikan yang banyak. Bahkan ikannya dikonsumsi hingga makan siang. Menu lain juga ada puding busa bayam.

“Jadi warnanya hijau dari sayur bayam yang diblender. Itu dikasihkan kepada bumil dan balita, bisa untuk dua kali makan. Padat sekali gizinya. Menu itu Puskesmas menghitung dulu kebutuhan gizinya. Sehingga dari menu dengan siklus 15 hari, itu diberikan kepada cateringnya,” ungkapnya.

Bagian Gizi Puskesmas Gending kemudian setiap hari mengecek PMT, itu sesuai apa tidak menunya. Termasuk takarannya. Ada koordinasi bagian gizi dengan cateringnya. Sehingga catering memiliki patokan jika memasak menunya, itu sesuai dengan permintaan dari bagian puskesmas.

Berat badan 15 bumil KEK di wilayah Puskesmas gending, itu rata-rata naik setelh ada program PMT. Sedangkan bagi balita gizi kurang, itu setelah makan tiap seminggu sekali dilakukan penimbangan. Itu dilakukan hingga 60 hari. “Itu ada kenaikan dengan timbangan yang sama. Yang menimbang itu ibu kadernya, pemanatuannya seminggu sekali,” tegasnya.

Program PMT itu bermula pada Bulan Juli 2024, bagian gizi Puskesmas Gending diajak berembuk bersama Kepala Puskesmas Gending. Hasilnya, menu PMT ditentukan dengan dihitung kandungan gizinya. Sasarannya juga tentunya.

Sasaranya ialah yang kooperatif dan membutuhkan, serta sesuai dengan berat badannya. Misalnya, bumil KEK, beratnya sesuai. Balita T, ataupun gizi kurang, harus dilihat di aplikasi EPPBGM. Dari hasil aplikasi semua ditarik data.

“Setelah itu bagian gizi mengecek berkoordinasi dengan kader. Anak ini perlu masuk gizi kurang. Anak ini mobile dititipkan ke mbahnya di luar desa atau tidak, khawatirnya putus programnya. Kita cari yang benar-benar tidak sampai keluar selama program PMT lokal ini berjalan,” jelasnya.

Catering yang memasak, tentunya yang bisa diajak kerjasama sesuai menu yang ditentukan puskesmas. Termasuk tidak menggunakan pengawet juga.  PMT lokal berjalan lancar, meskipun hari Minggu dan tanggal merah, Puskesmas Gending tetap menjalankan program PMT lokal.

Dokter Pungki berharap, khusus bumil dari yang kurang lingkar lengan atas (Lila)-nya, menjadi tidak kurang. Diharapkan, berat badannya juga naik. “Insya Allah BB bayi yang dikandungnya naik. Nanti saat melahirkan tidak terjadi BBLR. Harapan untuk balita gizi kurang berat badan dan tinggi badan juga diharapkan naik. Sehingga pertumbuhannya normal dan anaknya sehat. Begitu juga dengan balita T,” harapnya.

Pemberian PMT lokal ini bisa menjadi contoh bagi para ibu. Supaya ibu-ibu tidak membelikan anak-anaknya jajan sembarangan. “Semoga ada terus PMT, supaya bisa membantu ibu hamil KEK. Ada susu juga tentunya. Untuk gizi kurang, ada susu juga. Selama ini kalau sasaran sudah mendapat PMT, susu diberi kepada yang lain supaya merata,” tutur dokter Pungki. (*/hla/why)


Share to