Cerita Muhammad, Nelayan Pasuruan yang Terombang-ambing sampai Madura setelah Perahunya Rusak

Amal Taufik
Amal Taufik

Wednesday, 13 Aug 2025 17:25 WIB

Cerita Muhammad, Nelayan Pasuruan yang Terombang-ambing sampai Madura setelah Perahunya Rusak

PULANG: Muhammad (69) tiba di rumahnya pada Rabu (13/8/2025) siang. Mesin perahunya rusak saat melaut hingga membuatnya terbawa ke perairan Madura.

PASURUAN, TADATODAYS.COM - Nasib malang dialami Muhammad (69), seorang nelayan asal Desa Kapasan, Kecamatan Nguling, Kabuparen Pasuruan. Saat melaut di perairan Nguling pada Selasa (12/8/2025) dini hari, perahunya rusak. Muhammad terombang-ambing sendirian di laut sampai terbawa ke Madura.

Peristiwa yang dialami Muhammad ini diceritakan rinci oleh Kepala Desa Kapasan Liyanto. Menurutnya, pada Selasa pukul 03.00 WIB, Muhammad berangkat melaut bersama sejumlah rekannya. Lokasinya sebenarnya masih di sekitar perairan Nguling, berjarak 5 kilometer dari bibir pantai.

Di sana mereka mencari ikan secara terpisah. Saat itulah tiba-tiba mesin perahu Muhammad bermasalah. Mesin mati dan tidak mau menyala kembali. Rekan-rekannya tidak ada yang tahu kondisi yang dialami Muhammad karena mereka berpencar mencari ikan. "Ya kemudian perahunya terbawa arus. Arusnya mengarah ke utara," kata Liyanto, Rabu (13/8/2025) siang.

Muhammad pun tak kunjung pulang hingga Selasa malam. Keluarganya cemas. Mereka mencari keberadaan Muhammad, tetapi tidak membuahkan hasil. Akhirnya mereka melapor ke pemerintah desa dan BPBD. Tak hanya keluarga, warga lainnya juga geger karena mengira Muhammad hilang.

Laporan tentang hilangnya Muhammad ini diteruskan ke Basarnas Jatim. Rabu pukul 07.00 WIB tim Basarnas Jatim sudah berangkat ke Pasuruan untuk melakukan operasi pencarian.

Namun, setelah beberapa kilometer keluar dari gerbang exit Tol Grati, tim Basarnas mendapat informasi bahwa Muhammad sudah ditemukan. Pada pukul 11.00 WIB, Muhammad sudah sampai di rumahnya. "Tapi kami memutuskan untuk tetap ke rumahnya," ujar On-Scene Coordinator Basarnas Jatim Gani Wiratama.

Kades Liyanto mengatakan, Muhammad terbawa arus hingga perairan Madura. Pada Selasa malam, Muhammad sempat menyalakan senter di tengah laut dengan maksud meminta tolong jika ada kapal atau perahu yang melintas.

Namun sial, senter tersebut justru jatuh ke laut. Ia hanya bisa berdiam diri terombang-ambing sendirian di laut. Bekal yang dibawanya habis pada Selasa malam. Hingga Rabu pagi, belum ada tanda-tanda pertolongan datang.

Barulah sekitar pukul 10.30 WIB, ada dua nelayan asal Desa Wates, Kecamatan Lekok, melintas. Muhammad memanggil mereka dan meminta tolong untuk dibawa kembali ke Pasuruan.

Rabu siang, Muhammad tiba di rumahnya. Pemerintah desa, kecamatan, polisi, BPBD, dan Basarnas Jatim, mendatangi rumah Muhammad untuk memastikan kondisinya setelah sehari semalam terombang-ambing di laut. "Alhamdulillah, kondisinya sehat dan baik-baik saja. Sekarang sudah di rumah," ujar Liyanto. (pik/why)


Share to