Cerita Rizky Dwi Yulianto, Korban Meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan; Sempat Pamer Sepatu Baru sebelum Berangkat ke Malang

Zainul Rifan
Zainul Rifan

Monday, 03 Oct 2022 14:10 WIB

Cerita Rizky Dwi Yulianto, Korban Meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan; Sempat Pamer Sepatu Baru sebelum Berangkat ke Malang

KORBAN: Mendiang Rizky Dwi Yulianto, pemuda asal Desa Maron Wetan, Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo yang meninggal dunia dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan. (foto: istimewa/montage)

Namanya Rizky Dwi Yulianto. Pemuda 19 tahun asal Desa Maron Wetan, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo ini menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu malam. Walau tidak jago main sepak bola, Rizky sangat suka nonton sepak bola. Terutama tim kesayangannya, Arema FC.

--------------------

SABTU (1/10/2022) itu merupakan pekan ke-11 BRI Liga 1 musim 2022/2023. Salah satu pertandingan “panas” yang tersaji ialah derby Jawa Timur yang mempertemukan Arema FC kontra Persebaya Surabaya. Arema menjamu Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Arema yang ditukangi coach Javier Roca maupun Persebaya yang dibesut coach Aji Santoso, sama-sama bertekad meraih kemenangan dalam pertandingan ini demi menjaga marwah keperkasaan tim masing-masing.

Agenda pertandingan derby panas Arema FC vs Persebaya itu tidak mau dilewatkan oleh Rizky Dwi Yulianto. Pemuda 19 tahun asal Desa Maron Wetan, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo ini pun bertekad datang dan menonton langsung ke Stadion Kanjuruhan.

Rizky Dwi Yulianto yang masih tercatat sebagai mahasiswa semester tiga jurusan Sastra Indonesia di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jember, sebenarnya tidak jago main sepak bola. Beda dengan kakaknya, Avandi Syaiful Haq yang tidak hanya senang, tetapi juga jago main sepak bola. “Kedua anak saya memang gila bola,” tutur Bambang Trisila, sang ayah, saat ditemui di kediamannya, Minggu (2/10/2022).

Rupanya, Rizky dan Avandi sama-sama pendukung sejati Arema. Hari itu di laga derby panas Arema FC versus Persebaya, Rizky dan Avandi sama-sama berangkat langsung ke Stadion Kanjuruhan. Bedanya, Avandi pergi ke Malang naik mobil bersama rombongan teman-temannya. Sedangkan Rizky memilih berangkat sendiri naik sepeda motor.

Bambang Trisula ingat, saat itu tepat pukul 14.00 WIB, Rizky berangkat ke Malang menggunakan motor. Rizky pergi bersama tiga orang temannya.

Avandi sempat mengajak Rizky untuk bareng naik mobil bersama rombongannya. Namun, Rizky menolak dan memilih tetap naik motor saja. "Habis salat, langsung berangkat, dan pamit kepada saudara-saudara," tutur Bambang Trisula.

AYAH: Bambang Trisula (kiri) sesaat setelah pemakaman putranya, Rizky Dwi Yulianto, Minggu (2/10/2022) pagi.

Yang terdengar unik, Bambang mengingat saat sebelum berangkat, Rizky masih sempat memamerkan sepatu baru yang ia pakai. Sepatu itu dibeli dari uang pemberian ibunya, Mahtumah, beberapa waktu lalu. "Ini uang yang dikasih ibu saya belikan sepatu," kata Bambang menirukan perkataan Rizky saat pamer sepatu barunya.

Sabtu malam di Stadion Kanjuruhan, pertandingan Arema kontra Persebaya benar-benar berlangsung seru. Tuan rumah yang lebih dulu ketinggalan dua gol, berhasil menyamakan kedudukan. Tetapi akhirnya Persebaya berhasil mencetak gol penentu kemenangan.

Partai derby itu berakhir 2-3 untuk kemenangan Persebaya. Setelah pertandingan, beberapa pendukung Arema turun lapangan mendekati pemain dan offisial Arema. Dari yang semula sedikit, akhirnya tambah banyak supporter turun ke lapangan.

Aparat keamanan terpaksa menghalau supporter di lapangan. Kontak fisik aparat keamanan dengan supporter tidak terhindarkan. Aparat keamanan kemudian menembakkan gas air mata, tidak hanya ke arah supporter yang masuk lapangan, tetapi juga ke arah tribun yang masih penuh sesak oleh penonton. Ricuh.

Di tengah kericuhan yang terjadi, Avandi teringat adiknya. Avandi langsung menelpon Rizky. Ternyata HP milik Rizky saat itu dipegang suporter lain. Avandi menanyakan keberadaan adiknya.  Suara di seberang mengaku menemukan HP itu dalam kondisi sudah jatuh.

Avandi buru-buru keluar mencari keberadaan adiknya. "Maka dicari sama kakaknya. Ternyata (Rizky, red) ditemukan di rumah sakit yang menuju arah Blitar," kata Bambang Trisula. 

Namun, di rumah sakit tersebut, Rizky ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia. Jenazahnya kemudian dibawa pulang ke rumah duka di Desa Maron Kidul, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo pada Minggu (2/10/2022) pagi. Pagi itu juga jenazah Rizky dikebumikan di pemakaman umum desa setempat.

Rizky menjadi salah satu dari tiga warga Kabupaten Probolinggo yang menjadi korban meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan. Dua orang lainnya ialah Abian Hasiq Rifai, 18, warga Desa Kandangjati, Kecamatan Kraksaan, dan Moh. Kindi Arumi Purnama, warga Desa Besuk Kidul, Kecamatan Besuk. (zr/why)


Share to