CFD Alun-Alun Kota Probolinggo Dipindah, Mulanya Jalan dr Soetomo, Berubah ke Jalan Suroyo

Alvi Warda
Monday, 21 Jul 2025 14:14 WIB

BAKAL CFD: Jalan Suroyo yang direncanakan jadi lokasi Car Free Day, menggantikan CFD di alun-alun.
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Pemkot Probolinggo berencana memindah lokasi Car Free Day (CFD) atau Pasar Minggu alun-alun. Semula, CFD akan dipindah ke sepanjang Jalan dr Soetomo. Tetapi, paguyuban pedagang kaki lima (PKL) tiba-tiba mendapat kabar perubahan bahwa CFD akan dipindah ke ruas Jalan Suroyo. Perubahan ini direaksi negatif kalangan pedagang.
Ketua Paguyuban PKL Mohammad Marsam menyampaikan kekecewaannya terhadap tidak konsistennya pemerintah dalam mengambil keputusan. Menurutnya, keputusan awal hasil rapat menetapkan lokasi baru di Jalan dr Soetomo yang akan dimulai Minggu (27/7/2025).
Namun, pada Senin (21/7/2025) pagi Marsam mendapat kabar bahwa lokasi kembali diubah ke Jalan Suroyo. "Pemerintah terkesan tidak komitmen. Ini kan banyak akses umum di Jalan Suroyo, seperti gereja. Kami khawatir akan mengganggu," ujar Marsam saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Marsam menjelaskan, banyak pro kontra yang terjadi ketika CFD direncanakan di Jalan dr Soetomo. PKL lama diminta buka sekitar pukul 10.00 WIB hingga Pasar Minggu selesai. "Pasar Minggu ini seharusnya menjadi kesempatan untuk mendatangkan pembeli, bukan malah membatasi waktu," jelasnya.
Menurutnya, cara pemerintah dalam mengambil keputusan yang hanya melibatkan lima perwakilan pedagang, sementara peserta dari dinas lebih banyak, tidak memadai. Dia menilai hal ini membuat suara pedagang tidak terdengar optimal.

"Ini urusan perut. Pemerintah harus hadir langsung di tengah-tengah masyarakat agar kalau ada kontra bisa mendengar langsung," tegasnya.
Marsam menginginkan adanya dialog terbuka untuk menghindari kesenjangan komunikasi antara pemerintah dengan pedagang. Dia berharap pemerintah bisa berbicara langsung kepada seluruh pedagang, bukan hanya melalui perwakilan."Ada ratusan. Sekitar 200 lebih pedagang asal kota dan 100 lebih pedagang asal kabupaten,"katanya.
Marsam menambahkan, pemkot juga memiliki kebijakan baru bahwa hanya pedagang asal Kota Probolinggo saja yang diizinkan berdagang. "Ini kan rancu. Harapannya, pemerintah bisa menjelaskan detail terkait kebijakan ini," kata Marsam.
Ia hanya berharap ada pengkajian ulang agar semua pedagang bisa tetap beraktivitas dengan nyaman. "Kami yakin kebijakan pemkot baik. Tapi tolong, kaji ulang dan libatkan seluruh pedagang agar kami tahu apa yang diinginkan pemerintah" tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Probolinggo Fitriawati Jufri belum memberikan tanggapan upaya konfirmasi tadatodays.com. (alv/why)

Share to
 (lp).jpg)