Dampak Harga Anjlok, Tomat 1,7 Kwintal Dibagikan Gratis di DPRD Jember
Dwi Sugesti Megamuslimah
Monday, 12 Aug 2024 14:38 WIB
JEMBER, TADATODAYS.COM - Jumantoro, seorang petani di Jember menggelar aksi protes atas anjloknya harga komoditi pertanian, khususnya tomat. Tidak seperti aksi protes biasa, Selasa (12/8/2024) siang Jumantoro membagikan tomat hasil panennya pada warga dan anggota DPRD.
Membawa mobil pikap, Jumantoro mendatangi kantor dewan. Ia membungkus tomat-tomat hasil panennya, untuk kemudian dibagikan pada para anggota DPRD Jember yang siang itu berada di kantor.
"Menyongsong hari ulang tahun RI ke-79, petani belum merasakan kemerdekaan sesungguhnya, karena banyak komoditi yang terjun bebas tanpa ada yang peduli. Contohnya untuk harga tomat hari ini di tingkat petani hanya Rp 200 sampai 500 (per kilogram, red). Itu tidak seimbang dengan biaya produksi," ujar Jumantoro, yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Petani Pangan Indonesia (APPI) Nasional.
Jumantoro juga membagikan hasil panennya itu pada warga di sekitar gedung DPRD Jember. Bahkan warga bisa mengambil tomat secara mandiri sesuai kebutuhan. Tak ayal, pikap Jumantoro langsung diserbu warga. Dalam hitungan menit, 1,7 kwintal tomat yang dibawa Jumantoro ludes tak bersisa.
Dia berharap ada harga standar yang ditetapkan oleh pemerintah untuk komoditi pertanian, sehingga mampu mengurangi kerugian petani. "Minimal ada harga standar untuk komoditi pertanian yang menguntungkan, bukan membuntungkan," tegasnya.
Sampai hari ini, kata dia, setidaknya sudah ada 1 ton 7 kwintal tomat yang dibagikan secara gratis oleh para petani. "Hari ini saya bawa 1,7 kwintal tomat ke kota, saya bagikan ke gedung dewan biar wakil rakyat lebih peka dan peduli pada nasib petani kedepan," sambungnya.
Sementara, Ajeng, salah satu warga yang ikut mengambil tomat gratis, mengaku senang sekaligus ikut prihatin terhadap kondisi petani saat ini. Menurutnya, harga tomat di pasaran saat ini hanya Rp 1.500 per kilogram. "Bagi-bagi tomat ini bikin seneng, tapi juga bikin gak seneng. Kasihan petaninya," katanya. (dsm/why)
Share to