Dari Gang Sempit Jalan Halmahera, Smallframejember Melaju ke Panggung Dunia

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Sunday, 15 Jun 2025 16:36 WIB

Dari Gang Sempit Jalan Halmahera, Smallframejember Melaju ke Panggung Dunia

CUSTOM: Agus Sakti (35) saat memamerkan produk knalpot custom vespa Smallffame yang akan dipasarkan ke Malaysia.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Suara mesin motor Vespa klasik meraung pelan di sebuah gang sempit di Jalan Halmahera, Kecamatan Sumbersari, Jember. Dari balik sebuah pintu kayu dengan tulisan mencolok “#BukanBengkel”, tersimpan cerita tentang mimpi, eksperimen, dan tekad yang tak mengenal batas ruang.

Agus Sakti, pria berusia 35 tahun dengan senyum bersahaja, menyambut jurnalis tadatodays.com di markas kecilnya itu. Ia bukan lulusan teknik atau otomotif, melainkan sarjana Psikologi yang kemudian menempuh S2 dan kini program doktor pemasaran di Universitas Jember.

Namun, jangan salah. Dari tempat sederhana ini, produk buatannya telah melintasi ke beberapa negara seperti ke Mesir, Brazil, dan kini tengah bersiap menuju Malaysia. “Dulu saya cuma ingin Vespa saya nyaman. Tapi karena cari komponen bagus susah, akhirnya coba riset sendiri,” tutur Agus membuka obrolan, Sabtu (14/6/2025) sore.

KLASIK: Salah satu vespa klasik milik Agus Sakti.

Dari hobi itulah lahir smallframejember, label lokal yang merancang Capacitor Discharge Ignition (CDI) untuk Vespa klasik. Produk pertamanya, CDI Sonic dan Joker, dijual antara Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu, namun dibekali dengan performa tangguh hasil uji laboratorium dan uji jalan.

 “Kami kolaborasi dengan Lab Elektro di Singosari, pakai komponen Jepang dan Eropa. RPM kami uji, suhu kami hitung. Sampai akhirnya ketemu formula yang stabil,” jelasnya.

CDI buatan Agus dan timnya bukan sekadar komponen pengapian. Ada cerita, eksperimen, dan idealisme di dalamnya. Sejak mulai dipasarkan, lebih dari 800 unit telah terkirim ke seluruh pelosok Nusantara, hingga ke tangan kolektor Vespa di Rio de Janeiro dan Kairo.

“Nama Jember tetap kami sematkan di label. Itu penting. Supaya orang tahu, ini produk anak kampung dari Jawa Timur,” ucap Agus, matanya berbinar bangga.

Tak hanya CDI, Mei 2025 jadi momen sibuk bagi smallframejember. Mereka meluncurkan spul pengapian seharga Rp 200 ribu, dan knalpot custom Vespa Smallframe seharga Rp 1,7 juta yang langsung ludes 16 unit dalam seminggu di marketplace. Satu unit terakhir saat wawancara, sedang dipacking untuk dikirim ke Malaysia.

KNALPOT: Agus Sakti saat memasang komponen knalpot custom buatannya.

Di balik sukses itu, ada strategi pemasaran digital yang jitu. Sebagai praktisi digital marketing, Agus mengandalkan media sosial dan storytelling untuk menjangkau pasar. “Dari gang sempit ini, jalan ke dunia ya digital. Tapi kuncinya bukan cuma jualan. Harus ada riset, ada kualitas, dan ada cerita,” katanya.

Namun perjalanan tak selalu mulus. Tantangan datang dari sisi legalitas. Produk knalpot, misalnya, kerap ditiru desainnya oleh produsen lain. “Kami butuh perlindungan desain dan paten. Tapi pengurusannya rumit dan butuh pendampingan. Kami harap ada dukungan dari pemerintah daerah dan kampus,” keluh Agus.

Kini, Agus tak ingin sekadar berjualan. Ia ingin menjadikan smallframejember sebagai simbol kebangkitan industri kreatif berbasis komunitas dan riset di Jember. “Jember itu istimewa. Ada kampus, ada komunitas kreatif, dan anak-anak muda yang semangatnya luar biasa. Tinggal disatukan,” tutupnya.

Sore di Jalan Halmahera mulai temaram. Namun suara mesin Vespa yang kembali meraung jadi pengingat, bahwa dari gang kecil pun, mimpi bisa melaju kencang menuju panggung dunia, membawa nama Jember ikut bergema. (dsm/why)


Share to