Debat Kedua Pilwali Kota Probolinggo, Bahas Kepemudaan, Ekraf, hingga Ketertiban Umum

Amelia Subandi
Amelia Subandi

Sabtu, 16 Nov 2024 07:00 WIB

Debat Kedua Pilwali Kota Probolinggo, Bahas Kepemudaan, Ekraf, hingga Ketertiban Umum

KEDUA: Debat publik kedua Pilwali Kota Probolinggo di Gedung Widya Harja, Jumat (15/11/2024).

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Probolinggo menggelar debat kedua Pilwali Kota Probolinggo 2024, Jumat (15/11/2024) malam, di Gedung Widya Harja, Jalan Panjaitan Kota Probolinggo. Debat kedua ini membahas tema Pemuda, Ekonomi Kreatif, Budaya dan Pariwisata, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat.

Empat pasangan calon wali kota dan wakil wali kota hadir tepat waktu. Pasangan nomor urut 2  Fernanda Zulkarnain - Abdullah Zabut hadir pertama kali. Pasangan berjuluk Faaza mengenakan kaos timnas Indonesia dan bercelana warna coklat.

Paslon kedua yang hadir ialah Sri Setyo Pertiwi – M. Rahman. Pasangan berjuluk Setiamu mengenakan batik merah. Berikutnya hadir paslon nomor urut 3 Dokter Aminuddin - Ina Dwi Lestari. Paslon berjuluk Amanah ini mengenakan batik bermotif budaya Probolinggoan. Terakhir, tiba pasangan Habib Hadi Zainal Abidin - Zainal Arifin. Pasangan berjuluk Handal Bersinar ini mengenakan kemeja putih lengan panjang.

Debat publik kedua ini mengusung judul “Masyarakat Sejahtera, Kota Maju, dan Berkembang” dengan 5 subtema, yakni Pemuda, Ekonomi Kreatif, Budaya dan Pariwisata, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat.

Untuk debat kedua ini, KPU Kota Probolinggo menetapkan 5 panelis terdiri dari pakar dan praktisi yang ahli sesuai tema debat. Masing-masing ialah Wawan Sobari selaku dosen fakultas Ilmu Sosial dan ilmu pemerintahan Universitas Brawijaya. Muhamad Rashin, selaku tenaga kependidikan departemen arsitektur universitas brawijaya. Moh. Anas selaku akademisi dan kontributor kompas.com. Titin Wahyuningsih, manajer pendidikan yayasan Al Ghazali. Dan Pradana Boy dari UMM Malang dengan keahlian kajian sejarah dan budaya.

Lalu, untuk segmen debat, sama seperti debat pertama. Segmen 1 yakni penyampaian visi misi program masing-masing pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota, segmen 2 dan 3 yaitu pendalaman visi misi oleh moderator, lalu segmen 4 dan 5 yakni tanya jawab antar paslon, dan segmen 6 penyampaian pernyataan penutup masing-masing paslon.

Ketua KPU Kota Probolinggo Radfan Faisal dalam sambutannya menyampaikan bahwa KPU dalam 3 kali pelaksanaan debat, telah membagi tema maupun sub tema sebagai bagian maupun dasar bagi pasangan calon untuk melaksanakan amanat rakyat ketika nanti terpilih sebagai wali kota dan wakil wali kota dalam kurun waktu 5 tahun mendatang.

“Kami tidak hanya mengedepankan pelaksanaan berjalan lancar saja, tapi secara substansi pemilih masyarakat di Kota Probolinggo itu memahami visi dan misi dan program pasangan calon yang seluruhnya berkompetisi pada penyelenggaraan Pilkada tahun 2024,” kata Radfan Faisal.

Ketua KPU Kota Probolinggo juga menambahkan bahwa salah satu pertimbangan kenapa isu kepemudaan, digitalisasi dan ekonomi kreatif menjadi tema debat, dikarenakan dari 179.416 daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 56 persen tergolong pemilih pemuda.

“Kemarin pada saat penetapan DPT kami sudah melakukan klasifikasi dari sisi usia. Jadi kalau bilang pemuda dalam UU kepemudaan itu sampai usia 40 tahun. Kalau itu kemudian diklasifikasi dalam bentuk daftar pemilih tetap (DPT) dari 179.416, sebanyak 56 persen adalah pemilih pemuda,” ungkapnya. (mel/why)


Share to