Debat Ketiga Pilkada Jember Digelar di Akhir Masa Kampanye, Strategi KPU Capai Target Partisipasi 65 Persen
Dwi Sugesti Megamuslimah
Friday, 22 Nov 2024 07:19 WIB
JEMBER, TADATODAYS.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jember bakal menggelar debat publik ketiga Pilkada Jember 2024 pada Sabtu (23/11/2024). Melalui debat terakhir itu juga diharapkan ada peningkatan partisipasi pemilih sebesar 65 persen.
Hal itu diungkapkan komisioner KPU Jember Andi Wasis. Menurutnya, jeda waktu empat hari sebelum masa pencoblosan, bertujuan untuk mendokrak partisipati masyarakat.
"Masyarakat diharapkan masih terbawa dengan euforia debat kandidat, sehingga antusias untuk datang ke TPS menyalurkan hak pilihnya. Harapannya ada peningkatan dari 58 persen saat pemilu kemarin, ya jadi 65 persen lah," katanya, Kamis (21/11/2024).
Lebih lanjut, debat ketiga bakal dilaksanakan di tempat dan waktu yang sama dengan debat kedua, yakni Aula Edelweis Hotel Cempaka. Debat ketiga akan lebih banyak mengulas tentang kebudayaan.
Selain tema, kata andi, secara keseluruhan tidak ada perbedaan berarti dengan debat kandidat sebelumnya. Hanya saja untuk debat terakhir nanti akan ada seorang korlap untuk mengkondisikan pendukung di dalam aula debat.
"Hal itu kami masukkan dalam peraturan baru. Sehingga totalnya ada 17 aturan yang mesti dipatuhi oleh masing-masing paslon dalam debat ketiga nanti," sambungnya.
Selain itu, tema utama dalam debat kali ini adalah strategi pemajuan kebudayaan dan ketahanan sosial di Kabupaten Jember. Dengan sub tema yang meliputi kearifan lokal, keadilan gender, ekonomi kreatif, pembentukan karakter, dan pekerja migran Indonesia.
Tim perumus pada debat ketiga terdiri dari 7 orang. Di antaranya, Prof Moch Chotib Dosen UIN KHAS Jember, Deasy Wulandari Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unej, dan Prof Moh Dahlan Dosen Fakultas Syariah UIN KHAS Jember.
Selanjutnya, Adhitya Wardhono Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember, Andang Subaharianto Dosen Fakultas Ilmu Budaya Unej, Yusuf Adiwibowo Dosen Fakultas Hukum Unej dan Eko Suwargono Dosen Fakultas Ilmu Budaya Unej. (dsm/why)
Share to