Debat Terakhir, Gus Fawait Komitmen Bakal Hidupkan Bulan Berkunjung ke Jember Reborn serta Kembangkan JFC
Dwi Sugesti Megamuslimah
Sabtu, 23 Nov 2024 22:43 WIB
JEMBER, TADATODAYS.COM - Calon Bupati Jember nomor urut 02 Gus Fawait berkomitmen mengembangkan pariwisata Jember. Salah satunya dengan melaksanakan program Bulan Berkunjung ke Jember Reborn. Demikian disampaikan Gus Fawait dalam debat pamungkas, yang digelar di Gedung Edelweis Cempaka Hill, pada Sabtu, (23/11/2024).
Gus Fawait mengatakan kebanggannya terhadap pagelaran Jember Fashion Carnaval (JFC). Namun, JFC masih butuh sentuhan agar semakin berkembang dengan tanpa meninggalkan kearifan lokal Jember.
Sejauh ini, Gus Fawait telah memiliki konsep pengembangan pariwisata Jember, termasuk JFC. JFC saat ini digelar pada bulan yang berbeda setiap tahunnya.
Ke depan, kata dia, JFC harus digelar pada bulan yang tetap pada setiap tahunnya. Konsistensi waktu pelaksanaan JFC nantinya akan dikolaborasikan dengan program Bulan Berkunjung ke Jember Reborn.
Program yang digagas pada masa pemerintahan bupati MZA Djalal itu terbukti mampu menarik wisatawan datang ke Jember. Melalui Bulan Berkunjung ke Jember Reborn, JFC bisa diintegrasikan dengan kegiatan khusus bertema Jember.
“Lokal Jember nanti bisa disinergikan dengan JFC. Misalkan JFC digelar pada hari Minggu, maka Senin kita melaksanakan pagelaran budaya dan wisata dengan tema lokal Jember,” katanya.
Lebih lanjut, Gus Fawait melihat pariwisata Jember saat ini tidak ada perkembangan. Bahkan pada masa pemerintahan Hendy-Gus Firjaun, kunjungan wisatawan mengalami penurunan dibandingkan pada masa pemerintahan bupati Faida.
Gus Fawait mencatat kunjungan wisata pada masa pemerintahan Faida mencapai 1,9 juta orang. Sedangkan pada masa pemerintahan Hendy-Gus Firjaun di bawah angka satu juta.
Dengan program Bulan Berkunjung ke Jember Gus Fawait optimis mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jember. "Sehingga Jember nantinya bisa sejajar dengan daerah lain yang sudah berhasil mengembangkan pariwisata, seperti Eropa, Yogyakarta, Bali, dan Batu," sambungnya.
Selain melalui program yang baik, pihaknya menilai pengembangan wisata juga memerlukan penganggaran yang baik. Penganggaran pengembangan pariwisata Jember, kata dia, melalui APBD harus dilakukan secara tepat.
Dirinya menilai, dalam kurun waktu tiga tahun, penganggaran pengembangan pariwisata di Jember masih belum optimal. Padahal pada masa pemerintahan bupati Faida penganggaran mencapai Rp 9 miliar.
Penganggaran yang baik belum cukup. Tetapi harus diikuti dengan sinergitas yang baik. Selain bersinergi dengan pemerintah Provinsi dan pusat, juga perlu bersinergi dengan para pelaku wisata, budaya, dan seni di Kabupaten Jember.
"Dalam konteks JFC, Pemkab Jember perlu bersinergi dengan para pengurus JFC dan stakeholder terkait. Para pegiat seni dan budaya yang terlibat di dalamnya bisa disentuh program insentif," urai Gus Fawait.
Lebih lanjut, Program insentif dapat berupa pengikutsertaan mereka dalam BPJS Ketenagakerjaan maupun kesehatan, termasuk pemberian beasiswa bagi putra dan putri pelaku seni, budaya, dan pariwisata.
Bahkan, Gus Fawait juga berkomitmen nanti akan memfasilitasi pegiat karnaval Jember melakukan studi banding ke Brazil.
“Kami nanti akan Mengajak orang Jember pengurus JFC dan stakeholder, pegiat budaya dan seni belajar ke Brazil. Brazil merupakan negara yang berhasil mengembangkan karnaval level dunia,” katanya. (*/dsm/why)
Share to