Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo Gelar Pelatihan Pemantauan Tumbuh Kembang

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Thursday, 09 Nov 2023 20:34 WIB

Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo Gelar Pelatihan Pemantauan Tumbuh Kembang

UJI MATERI: Salah seorang pemateri dari Tim Pengelola Program Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo memeriksa KMS sejumlah kader posyandu peserta pelatihan usai diberi soal latihan.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo sukses menggelar pelatihan pemantauan tumbuh kembang bagi kader di Kabupaten Probolinggo. Sejumlah 660 kader posyandu dari seluruh desa dan kelurahan se-Kabupaten Probolinggo, mendapat materi pelatihan dari tim pengelola program gizi Dinkes Kabupaten Probolinggo. Pelatihan digelar enam tahap selama Senin-Selasa (30-31/10/2023) dan Senin-Kamis (6-9/11/2023).

Dua tahap pelatihan digelar di Ballroom Paseban Sena, Jalan Suroyo Kota Probolinggo, dan empat tahap di Alino Cafe dan Eatery, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. “Pesertanya, masing-masing desa diwakili dua kader pada 325 desa dan 5 kelurahan,” jelas Safiudin selaku Pengelola Program Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo.

PRAKTIK: Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, Wahyu Sri Utami (kanan), bersama narasumber, Safiudin (tengah) mendampingi seorang peserta pelatihan mempraktikkan penggunaan antropometri kit.

Safiudin menjelaskan, pelatihan tersebut merupakan tindaklanjut dari bantuan antropometri kit dari pemerintah pusat. Para kader posyandu dianjurkan oleh pemerintah atau Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk menggunakan antropometri kit. Sedangkan sebelumnya, kegiatan posyandu menggunakan dacin.

“Sekarang harus menggunakan antropometri kit. Jadi semua bentuknya sifatnya adalah digital. Baik pengukuran berat badan pada timbangan bayi, maupun timbangan dewasa. Kami menindaklanjuti bantuan antropometri kit dari pusat,” terang pria yang karib disapa Udin itu.

GIZI: Pengelola Program Gizi, Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, Safiudin.

Udin menambahkan materi pelatihan meliputi 25 kompetensi kader. Sedangkan poin-poin yang dikuatkan yaitu materi penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan. Pasalnya ada keterkaitan dengan masalah stunting.

“Itu yang perlu diperhatikan. Materi lainnya yaitu seperti materi buku KMS yang ada banyak perubahannya. Tapi poinnya itu sama, cuman mengikuti peraturan menteri kesehatan (PMK) seperti status gizi. Berat badan menurut tinggi badan, kan ada perubahan di klasifikasi,” ungkapnya.

BERKELOMPOK: Para peserta pelatihan mengikuti materi pelatihan dengan penuh perhatian.

Pria yang mengenakan baju batik ini mengatakan para peserta sangat kooperatif selama pelatihan berlangsung hingga angkatan terakhir. Bahkan sejumlah saran dan masukan disampaikan oleh para peserta.

“Kaitannya pengalaman puskesmas atau posyandu A serta posyandu B, Desa A dengan Desa B, akhirnya bisa menjawab masalah di wilayah lain. Misalkan terkait masalah imunisasi, penimbangan bayi yang menangis, dan lain sebagainya, itu solusinya dari wilayah desa lain,” tegas Udin.

SENAM PEREGANGAN: Para peserta pelatihan senam peregangan bersama ditengah penyampaian materi pelatihan agar tetap fokus dalam pelatihan.

Ia berharap kepada para kader posyandu yang terpilih mengikuti pelatihan bisa menerapkan dan melanjutan materinya ke kader yang lain yang belum pernah mengikuti pelatihan seperti ini. Pasalnya masing-masing desa hanya terpilih dua kader yang menjadi peserta pelatihan.

“Kami yakin kader yang dipilih ini adalah kader yang sudah terpilih dari desa. Harapan kami bisa melanjutkan ketika di desa dengan menyampaikan ke kader yang belum mengikuti pelatihan dan bisa diterapkan pada kegiatan sehari-hari di posyandu,” harapnya. (*/hla/why)


Share to