Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Verifikasi ODF Kabupaten Probolinggo

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Tuesday, 22 Oct 2024 20:08 WIB

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Verifikasi ODF Kabupaten Probolinggo

VERIFIKASI LAPANG: Tim Verifikator Dinkes Provinsi Jawa Timur turun meninjau sanitasi milik seorang warga Desa Pabean, Kecamatan Dringu.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur menurunkan tim verifikasi open defecation free (ODF) di Kabupaten Probolinggo, Selasa (22/10/2024). Desa Pabean dan Desa Randuputih, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo menjadi lokasi sampling.

Tim verifikasi dibagi ke dua desa tersebut untuk melakukan verifikasi. Tim verifikasi dipimpin oleh Staf Penyehatan Lingkungan Dinkes Provinsi Jawa Timur Yenni Dwi K.

Sebelum bertugas melakukan verifikasi ke desa, tim verifikasi disambut di kantor Kecamatan Dringu oleh Camat Dringu Indah Rohani, jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, Kepala Desa Pabean Sulistiyono, dan Sekretaris Desa Randuputih Satimin. Selanjutnya tim verifikasi ODF mengunjungi 25 Kepala Keluarga (KK) di masing-masing desa. Mereka melakukan verifikasi ODF terkait sanitasi total berbasis masyarakat (STBM). Sedangkan STBM terdiri dari lima pilar.

SAMBUTAN: Camat Dringu, Indah Rohani.

“Memang Kabupaten Probolinggo menuju pilar satu terkait stop perilaku buang air besar sembarangan. Tetapi kami juga melihat empat pilar lainnya,” terang Staf Penyehatan Lingkungan Dinkes Provinsi Jawa Timur Yenni Dwi K.

Yenni berharap, ketika ada data sampling pelaksanaan lima pilar STBM di Kabupaten Probolinggo, ini bisa menjadi dasar pembuatan kebijakan ke depannya untuk meraih lima pilar STBM Kabupaten Probolinggo.

Lima pilar STBM yaitu stop buang air sembarangan, perilaku cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum di rumah tangga, dan pengelolaan sampah di rumah tangga, serta pengelolaan limbah cair makanan. “Kami mengecek di dapu dan lain sebagainya, karena ada pilar ketiga. Jadi ada lima pilar yang kami lihat. Baik di sekolahpun kami melihat lima pilar ini,” tegasnya.

Di Desa Pabean, pilar stop perilaku BAB sembarangan, itu dari 25 KK, 6 KK kategori aman. Aman artinya memiliki jamban, memiliki septictank, melaksanakan pengurasan, dalam jangka waktu lima tahun terakhir. Kategori layak ada 17 KK. Layak artinya, ketika KK punya septictank, tetapi tidak pernah dikuras.

PENINJAUAN SEKOLAH: Tim Verifikator Dinkes Provinsi Jawa Timur meninjau sarana sanitasi di SMPN 1 Dringu.

“Memang alasanya karena rumah baru, baru renovasi, dan lain sebagainya. Itu kami masukkan ke layak. Kemudian ada sisa dua KK, dia OD tertutup. Dia punya jamban, tetapi, tetapi pembuangannya tidak ke septictank, ke sungai. Memang untuk septictank, ada klasifkasi khusus untuk wilayah. Untuk Dringu kemarin diberitahu adalah daerah aliran sungai, makanya saya sebagai verifikator, pertanyaan awal, sungainya dimana, ternyata di Dusun Cabean, dialiri sungai, dan banyak pipa yang langsung ke sungai,” jelasnya.

Yenni menambahkan bahwa dua KK ini yang menjadi tindak lanjut komitmen kepala daerah tingkat desa untuk menuntaskan akses sanitasi sampai ke aman di desa. Pemdes bersama forkopimcam mau menyelesaikan BABS dua KK tersebut. “Kami berharap segera,” harapnya.

Sedangkan verifikator lainnya, Munir Agung yang bertugas di Desa Randuputih, menyampaikan bahwa dua KK kategori aman, 21 KK kategori Layak, dan satu KK saat mendapat bantuan jamban, itu menolak, serta satu KK punya jamban, tetapi karena saluran pembuangan ke sungai. “Itu yang perlu ditindaklanjuti dengan pembuatan septictank. Tadi bapak sekretaris desa mau melakukan tindakan,” jelasnya.

KOMITMEN BERSAMA: Pemerintah Desa Pabean dan Pemerintah Desa Randuputih berfoto bersama Camat Dringu, Indah Rohani (tengah) dan tim Verifikator Dinkes Provinsi Jawa Timur usai penandatanganan komitmen bersama tindak lanjut hasil verifikasi ODF.

Camat Dringu Indah Rohani mengaku bersama Puskesmas Dringu dan forkopimcam selalu menyosialisasikan BAB di tempat yang tepat, yaitu di jamban yang sehat. Indah mempersilahkan tim verifikator meninjau ke lokasi yang sebenarya di desa yang dipandu oleh petugas dan kepala desa.

“Jika masih banyak kekurangan kami mohon petunjuk. Karena kami sudah berusaha. Termasuk Bu Dokter Kepala Puskesmas Dringu sangat kuat untuk mewujudkan kecamatan ODF ini. Alhamdulillah, kami termasuk yang awal mendeklarasikan. Kami tidak bosan-bosan, selalu di kesempatan pengajian atau rapat-rapat kepala desa menyosialisasikan desa sehat, yaitu desa ODF atau warga BAB di jamban sehat,” ujarnya.

Selanjutnya tim verifikator melakukan penandatangan komitmen menindaklanjuti hasil verifikasi yang dilakukan oleh kepala desa masing-masing disaksikan forkopimcam dan Dinkes Kabupaten Probolinggo. (*/hla/why)


Share to