Dinas TPHP Bagikan Bibit dan Benih untuk Tekan Laju Inflasi

Iqbal Al Fardi
Iqbal Al Fardi

Tuesday, 03 Jan 2023 15:25 WIB

Dinas TPHP Bagikan Bibit dan Benih untuk Tekan Laju Inflasi

RILIS: Kasubag Perencanaan Dinas TPHP Rudi Indrawan (berkacamata) saat menghadiri rilis BPS Jember.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Di tahun 2022, Kabupaten Jember mengalami inflasi tahunan sebesar 7,39 melebihi Jawa Timur dengan angka 6,52 persen. Untuk menekan laju inflasi, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) membagikan bantuan berupa bibit dan benih kepada masyarakat.

Menurut Kasubag Perencanaan Dinas TPHP Rudi Indrawan, strategi untuk menekan laju inflasi tersebebut ialah dengan memberikan bantuan berupa bibit dan benih. “Bibit yang diberikan itu bibit lengkap. Artinya, dari cabe rawit, kecil dan besar juga bawang merah,” jelasnya usai menghadiri rilis BPS Jember pada Senin (2/1/2022) sore.

Bibit tersebut, lanjutnya, dibagi ke 15 ribu masyarakat di tiga kecamatan. Masing-masing adalah Kecamatan Sumbersari, Patrang dan Kaliwates.

Sedangkan di 28 Kecamatan di dari 31 Kecamatan di Jember, Rudi menjelaskan, pihaknya memberikan benih yang sama kepada para petani atau masyarakat yang membutuhkan. “Saya lupa untuk jumlah penerimanya,” terangnya.

Untuk distribusi benih dan bibit tersebut, Rudi mengatakan, dimulai dari Desember 2022-Januari 2023. Ia memprediksi benih maupun bibit itu akan memasuki masa panen saat Ramadhan mendatang.

“Di bulan tersebut, biasanya lonjakan harga untuk tiga komoditas itu tinggi, sehingga kita bisa mengambil langkah antisipasi dari harga yang sekiranya bisa membuat Inflasi di Jember,” ungkapnya yang juga sebagai anggota Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bidang Pertanian Jember.

Rudi mengaku, pihaknya masih memiliki stok bibit dan benih. Pihaknya akan kembali membagikan stok tersebut jika nanti terdapat sinyal inflasi. “Kalaupun nanti ada sinyal inflasi kita akan bergerak,” terangnya.

Terkait sistem pembagiannya, tambahnya, di tahun 2023, pihaknya hanya akan membagikan benih. “Sehingga dari semua kecamatan bisa langsung memberdayakan benihnya itu untuk disemai dan ditanam sendiri,” ungkapnya.

Terkait kelompok masyarakat yang menerima benih atau bibit itu, Rudi menjelaskan, tidak ada kualifikasi khusus. “Terutama memang untuk masyarkat dengan kondisi ekonomi yang kurang beruntuk sehingga bisa menambah pendapatan,” katanya.

Namun, Ketua BPS Jember Tri Erwandi menilai, program tersebut sebenarnya turut membantu menekan laju inflasi. Namun, hal tersebut juga perlu diwaspadai sebab sasarannya hanya kebutuhan rumah tangga. “Tapi juga perlu untuk mewaspadai yang bukan kebutuhan rumah tangga seperti restoran atau warung butuh cabai banyak,” ungkapnya. (iaf/why)


Share to