Dinkes Jember Catat 7.500 Kasus ISPA, Warga Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Tuesday, 28 Oct 2025 15:18 WIB

Dinkes Jember Catat 7.500 Kasus ISPA, Warga Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem

Plt Kepala Dinas Kesehatan Jember Akhmad Helmi

JEMBER, TADATODAYS.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember mengimbau masyarakat mewaspadai penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di tengah cuaca ekstrem yang melanda wilayah setempat. Hingga September 2025, tercatat lebih dari 7.500 kasus ISPA, dengan sebagian besar dialami anak usia balita.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Jember Akhmad Helmi menjelaskan bahwa pola cuaca yang tidak menentu menjadi salah satu pemicu meningkatnya kasus ISPA di masyarakat. “Cuaca ekstrem sekarang ini bukan hanya hujan deras, tapi perubahannya sangat cepat. Siang bisa panas hingga 34–35 derajat, lalu sore tiba-tiba hujan disertai angin dan petir,” ujarnya, Selasa (28/10/2025) sore.

Kondisi itu, lanjut Helmi, menjadi tantangan bagi daya tahan tubuh warga, terutama di wilayah Jember yang memiliki topografi lembap dan dikelilingi pegunungan. “Kelembapan tinggi membuat virus lebih mudah berkembang. Karena itu masyarakat perlu menjaga imun tubuh,” katanya.

Menurut Helmi, sepanjang September tercatat lebih dari 7.500 penderita ISPA di Jember. Namun, memasuki Oktober, angka tersebut mulai menunjukkan tren penurunan. “Sekarang sudah mulai turun. Kalau sebelumnya di atas 7.500 kasus, sekarang berangsur menurun,” jelasnya.

Helmi menyebut, kelompok usia 0–5 tahun menjadi yang paling rentan. Dari total kasus, hampir 3.000 anak balita tercatat terinfeksi ISPA. “Yang paling banyak memang anak-anak usia dini. Mereka lebih sensitif terhadap perubahan suhu dan daya tahannya belum sekuat orang dewasa,” ujarnya.

Ia juga menyoroti bahwa gejala ISPA kali ini cenderung berlangsung lebih lama dibanding flu biasa. “Kalau dulu flu rata-rata seminggu sudah pulih, sekarang bisa sampai dua minggu. Ini yang perlu diwaspadai,” tegasnya.

Untuk mencegah penularan, Helmi mengimbau masyarakat agar menjaga asupan gizi dan vitamin, serta segera memeriksakan diri jika mengalami gejala batuk, pilek, atau demam.

“Kami himbau masyarakat untuk menjaga imun dengan vitamin bagi anak dan keluarga. Jika perlu pemeriksaan, silakan datang ke puskesmas terdekat,” katanya.

Ia menegaskan, seluruh layanan pemeriksaan dan pengobatan ISPA di Puskesmas se-Kabupaten Jember tersedia gratis. “Masyarakat tidak perlu khawatir. Semua layanan pemeriksaan dan pengobatan ISPA di puskesmas bisa digunakan tanpa biaya,” katanya. (dsm/why)


Share to