Dinkes Kabupaten Probolinggo Gelar Resepsi Hari Kesehatan Nasional ke-59

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Monday, 11 Dec 2023 20:36 WIB

Dinkes Kabupaten Probolinggo Gelar Resepsi Hari Kesehatan Nasional ke-59

FOTO BERSAMA: Pj. Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto (tengah) foto bersama Forkopimda Kabupaten Probolinggo dan jajaran Dinkes Kabupaten Probolinggo serta tamu undangan resepsi HKN ke-59 Tahun 2023.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 tahun 2023 di Kabupaten Probolinggo berlangsung semarak. Rangkaian peringatan HKN dipuncaki dengan sejumlah acara dalam resepsi yang diselenggarakan di Ballroom Paseban Sena, Jalan Suroyo, Kota Probolinggo, Senin (11/12/2023). Di puncak peringatan HKN ke-59 ini diingatkan masih tingginya AKI dan AKB di Kabupaten Probolinggo.

Sejumlah acara dalam resepsi HKN ke-59 tersebut di antaranya pemberian santunan anak yatim, tari selamat datang, sejumlah sambutan pembukaan oleh Pj. Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto. Selanjutnya pemberian tali asih atas pengabdian Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo almarhum dr. H. Shodiq Tjahjono.

LOMBA PHBS: Ketua Panitia HKN ke-59, dr. Dewi Veronica (kiri), menyerahkan penghargaan dan hadiah kepada kepala desa pemenang lomba PHBS tingkat desa se-Kabupaten Probolinggo.

Lomba fashion show juga turut memeriahkan gelaran HKN ke-59 oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo itu. Sedikitnya 32 instansi fasilitas kesehatan mulai dari puskesmas hingga rumah sakit umum dan swasta bersaing pada lomba tersebut.

Selanjutnya ada adrama kolosal dengan judul “Tang Bapak” oleh Puskesmas Sumberasih dan Tari Cuci Tangan oleh RSU Wonolangan turut menghibur para tamu undangan yang hadir.

Para undangan yang beruntung juga diberi hadiah doorprize peralatan elektronik lemari es hingga dispenser, dan sebagainya.

Di akhir acara, para undangan mengikuti senam peregangan yang dipandu instruktur senam. Kecamatan ODF Tahun 2023 juga diberi penghargaan pada resepsi HKN ke-59 tersebut, yaitu Kecamatan Lumbang.

SENAM PEREGANGAN: Para tamu undangan resepsi HKN ke-59 senam peregangan bersama di sela-sela acara berlangsung.

Sementara sejumlah lomba digelar pra acara resespsi HKN ke-59. Diantaranya Lomba perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tingkat desa dan tingkat faskes se Kabupaten Probolinggo. Pemeriksaan PTM, dan lain sebagainya.

Resepsi HKN ke-59 hari itu dihadiri Pj Bupati Probolinggo Ugas Irwanto, Forkopimda, Asisten I Pemkab Probolinggo Santiyono. Hadir pula para direktur rumah sakit se-Kabupaten Probolinggo, para kepala Puskesmas se-Kabupaten Probolinggo dan para stakeholder kesehatan di Kabupaten Probolinggo.

Plt. Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo Mujoko mengatakan dalam sambutannya bahwa pelayanan kesehatan di Kabupaten probolinggo membutuhkan sejumlah tenaga kesehatan. Untuk dokter puskesmas masih kekurangan delapan dokter.

“Setelah kami buka formasi PPPK, yang daftar masih belum sesuai harapan. Itu belum kebutuhan yang dokter spesialis. Kompetensi-kompetensi yang diinginkan masyarakat masih sangat jauh dari yang disediakan pemkab. Ini saya kira perlu difasilitasi, perlu didukung semuanya, sehingga pelayanan-pelayanan, itu bisa dirasakan dengan baik di Kabupaten Probolinggo,” terangnya.

Mujoko menambahkan situasi di level puskesmas yang disinggung oleh Pj Bupati Ugas Irtwanto. Menurut Mujoko, angka kematian AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi) Kabupaten Probolinggo tertinggi kedua se-Jawa Timur. Padahal indikator mutlak pelayanan kesehatan adalah AKI dan AKB.

“Kita (AKI dan AKB, red) masih tinggi. Jujur ini kegagalan kita bersama. Kita tidak boleh melempar kepada masyarakat, oh tidak, tetapi kegagalan kita bersama. Mari kedepan kita berkomitmen bersinergi sebagaimana jargon BUS PATAS. Mari itu semua kita hentikan, kita bendung. Kita harus betul-betul mendorong pelayanan kita secara maksimal dan lebih bagus untuk kepentingan masyarakat. Sudah tidak zamannya lagi kalau ada kematian, kita tidak peduli atau abai,” jelasnya.

DOOR PRIZE: Plt. Dinkes Kabupaten Probolinggo, Mujoko menyerahkan doorprize kepada Nakes dari RS Ibu dan Anak Fatimah Kraksaan yang beruntung pada undian kupon.

Sedangkan Pj Bupati Probolinggo Ugas Irwanto mengatakan dalam sambutannya bahwa tingkat kematian bayi, itu tertinggi se- Jawa Timur nomor dua di bawah Kabupaten Jember. Ugas berharap di momen HKN ini bagaimana mulai dari atas hingga bawah, tidak sampai lagi terjadi.

“Setahun ini sampai bulan ini, ada sekitar 180 bayi kita meninggal, termasuk ibu, kalau saya hitung. Ini tanggung jawab kita bersama, mulai jajaran kader, ada pendamping, bidan desa, puskesmas, rumah sakit, dokter spesialis kandungan. Saya berharap setelah dari rumah sakit, itu langsung dipantau. Puskesmas memantau, bidan memantau. Jangan dibiarkan, rentangnya kan 28 hari untuk proses itu,” terangnya.

Ugas berharap Tahun 2024 AKI dan AKB itu dikurangi. Bahkan syukur-syukur sampai 0 kematian.

Ugas menambahkan, tema HKN ke-59 adalah transformasi kesehatan untuk Indonesia Maju. Momen ini diharapkan sebagai momentum untuk membangun kesadaran masyrakat akan pentingnya kesehatan. Sekaligus untuk membangun sistem kesehatan nasional yang lebih kuat dengan pelayanan yang inovatif, prasarana yang berkembang agar mampu menghadapi permasalahan kesehatan yang semakin kompleks.

“Hari ini pengobatan seluruhnya sudah gratis. Apalagi masyarakat yang belum puas, sekarang ada Lapor Kand4. Setiap ada keluhan-keluhan, kita sudah menindaklanjuti dengan baik,” ujarnya.

Enam pilar tarnsformasi kesehatan yaitu pertama transformasi layanan primer dari fokus pengobatan ke arah pencegahan. Kedua transformasi layanan rujukan dari akses layanan yang susah menjadi lebih mudah. “Jangan diperuwet, kita gencar pelayanan lebih mudah, layani dulu,” tegasnya.

Ketiga transformasi ketahanan kesehatan. Dari industri kesehatan yang bergantung ke luar negeri menjadi mandiri di dalam negeri. Dari sistem kesehatan yang rentan di mas wabah menjadi tangguh. Keempat tarsnformasi sistem pembiayaan kesehatan.

“Semuanya harus transparan dan gratis. Kelima transformasi SDM Kesehtan. SDM yang kurang menjadi cukup dan merata. Keenam transformasi teknologi kesehatan. Dari sistem informasi yang terfragmentasi menjadi terinteegrasi, dan dari teknologi kesehatan yang tertinggal menjadi yang terdepan,” tuturnya. (*/hla/why)


Share to