Dinkes Kabupaten Probolinggo Gelar Seminar Kesehatan dan Deteksi Dini PTM bagi TP PKK

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Monday, 28 Aug 2023 19:59 WIB

Dinkes Kabupaten Probolinggo Gelar Seminar Kesehatan dan Deteksi Dini PTM bagi TP PKK

CENDERAMATA: Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo, Hj. Nunung Timbul Prihanjoko didampingi Kepala Dinasa Kesehatan Kabupaten Probolinggo, dr. Shodiq Tjahjono, MMKes. menyerahkan cenderamata kepada pembicara seminar keehatan, dr. Muhammad Reza, M. Biomed, Sp.A.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo sukses menggelar seminar kesehatan dan deteksi dini Penyakit Tidak Menular (PTM), Senin (28/8/2023) di auditorium Madakaripura, Kantor Bupati Probolinggo di Kraksaan. Ratusan anggota Tim Penggerak PKK se-Kabupaten Probolinggo diundang pada kegiatan yang digelar oleh Bidang Kesehatan Masyarakat dan Bidang Pencegahan Penyakit pada dinkes setempat.

Hadir pada kesempatan tersebut, Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Hj. Nunung Timbul Prihanjoko; Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dr. Shodiq Tjahjono, MMKes; para camat se-Kabupaten Probolinggo; para Ketua TP PKK kecamatan dan desa se-Kabupaten Probolinggo. Sedangkan narasumber pada kegiatan tersebut ialah dr. Muhammad Reza, M. Biomed, Sp.A.

PEMBUKAAN: Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo, Hj. Nunung Timbul Prihanjoko saat memberikan sambutan dan membuka secara resmi seminar kesehatan.

Seminar bertema “Optimalisasi 1000 Hari Pertama Kehidupan dalam Upaya Mencetak Generasi Emas” itu dibuka oleh Hj. Nunung. Sebelum seminar, para undangan mengikuti pelayanan deteksi dini PTM oleh petugas kesehatan puskesmas di luar auditorium Madakaripura.

Setelah itu para undangaan mengikuti kegiatan tersebut. Peserta seminar yang beruntung juga diberi souvenir paket skincare, jika dapat menjawab pertanyaan materi seminar dari panitia.

Kepala DInas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dr. Shodiq Tjahjono mengatakan, kegiatan ini  merupakan kolaborasi antara bidang kesehatan masyarakat dengan bidang pencegahan penyakit.  Ada dua event yang diselenggarakan. Pertama yaitu seminar kesehatan tentang pentingnya 1000 hari pertama kehidupan. Kedua adalah pemeriksaan penyakit tidak menular.

“Kita harapkan dan kita mengingatkan lagi kepada seluruh Tim Penggerak PKK kecamatan dan desa, betapa pentingnya 1000 hari pertama kehidupan buat kita untuk persiapan generasi emas tahun 2045,” terangnya.

DETEKSI DINI: Seorang peserta seminar kesehatan mengkonsultasikan keluhan kesehatannya kepada dokter yang bertugas di pelayanan deteksi dini penyakit tidak menular.

Dokter Shodiq  junga menegaskan bahwa kondisi balita di Kabupaten Proboliggo sekarang terkait kenaikan berat badannya yang rendah muncul baru. Ada 556 hingga bulan Juli 2023. Dimana 288 bayi lahir sebelum waktunya. Sedangkan sisanya lahir pada waktunya. “Saya ingatkan kembali betapa pentingnya 1000 hari pertama kehidupan,” ungkapnya.

Ia mengatakan bahwa yang perlu dilakukan pada 1000 hari pertama kehidupan yaitu memeriksakan kehamilan, mengikuti anjuran-anjuran tenaga kesehatan, bagaimana di tribulan pertama, tribulan kedua, dan tribulan ketiga.

“Sekarang kita sudah mempunyai USG di setiap puskesmas. Jadi, setiap ibu hamil ada tribulan pertama itu, mesti kita lakukan USG. Sama juga nanti pada tribulan ketiga. Nanti banyak dibimbing apa yang harus dilakukan supaya sehat semuanya. Bayinya sehat dan ibunya sehat,” jelasnya.

Menurutnya, kematian yang cukup tinggi itu disebabkan karena penyakit generatif. Seperti kencing manis, darah tinggi, sampai stroke dan sebagainya. Sehingga pada kesempatan ini, dinkes juga melakukan pelayanan deteksi dini PTM kepada ibu-ibu TP PKK kecamatan dan desa se-Kabupaten Probolinggo. Tujuannya agar mereka lebih mengetahui resiko-resiko yang ada pada mereka.

FOTO BERSAMA: Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo, Hj. Nunung Timbul Prihanjoko (tiga dari kanan) berfoto bersama peserta seminar kesehatan usai memberikan sambutan dan membuka acara.

“Jadi nanti dilihat untuk gula darah acaknya, kemudia kolesterol dan asam uratnya. Kemudian bisa dilihat indeks massa tubuhnya, dia gemuk dan sebagainya. Itu bisa mendeteksi dini, dan nantinya tentu kita tindaklanjuti bagaimana yang bisa kita lakukan,” ujarnya.

Sementara, Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Hj. Nunung Timbul Prihanjoko mengatakan dalam  pada sambutannya bahwa TP PKK desa dapat turun ke posyandu mengajak ibu-ibu yang ada di desa ke posyandu. Sedangkan peran ibu camat berperan mengontrol dan turun ke posyandu di desa-desa yang telah dilaporkan oleh dinas kesehatan terdapat tingginya kasus berat badan rendah.

“Pada hari ini (jumlah bayi berat badan rendah, red) sudah sangat tinggi, mencapai 500 lebih. Tentunya ini adalah peran kita sebagai ibu dan sebagai ketua TP PKK desa dan kecamatan. Tentu ini kita harus lebih rajin keliling ke posyandu. Saya juga berharap kepada bapak camat untuk mengawal para ibu-ibu TP PKK kecamatan dengan tingginya kelahiran dengan berat badan rendah ini,” terang Hj Nunung. (*/hla/why)


Share to