Dinkes Kabupaten Probolinggo Gelar Workshop Promotor ASI Eksklusif dan PMBA bagi Gabungan Organisasi Wanita

Hilal Lahan Amrullah
Wednesday, 29 Oct 2025 20:10 WIB

WORKSHOP: Ketua GOW, Hj. Rita Ugas Irwanto hadir bersama para pemateri workshop promotor ASI eksklusif dan PMBA.
ASI Eksklusif Penting untuk Pertumbuhan Anak
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo terus berinovasi dalam rangka pencegahan dan penurunan stunting di daerahnya. Salah satu upayanya ialah melalui kegiatan workshop terkait promotor ASI eksklusif dan PMBA (Pemberian Makanan Bayi dan Anak).
Workshop tersebut digelar di Ruang Pertemuan PRIC Mall Pelayanan Publik, Dringu, Kabupaten Probolinggo, Rabu (29/10/2025) pagi. Kegiatan itu dihadiri dan dibuka langsung oleh Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Probolinggo Hj. Rita Erik Ugas Irwanto.
Hadir pula Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dr. Hariawan Dwi Tamtomo, M.M.Kes yang diwakili oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Sri Wahyu Utami.
.png)
Adapun peserta workshop ialah anggota GOW, TP-PKK Kabupaten Probolinggo, konselor menyusui di RS se-Kabupaten Probolinggo dan sejumlah Puskesmas di Kabupaten Probolinggo.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo Sri Wahyu Utami dalam kesempatan ini menyatakan bagaimana pentingnya ASI dan PMBA. Sebab, dari anak-anak ini nanti akan menjadi generasi penerus. Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Probolinggo, ASI eksklusif di Kabupaten Probolinggo masih harus ditingkatkan lagi.
"Kita mencoba bertemu langsung dengan ibu-ibu yang baru melahirkan, kita pernah bekerja sama dengan PT PLN Nusantara, kita keliling di empat rumah sakit dan dua puskesmas. Kami bertanya apa itu ASI eksklusif, apa pernah dengan ASI eksklusif. Apa karena istilah ASI eksklusif atau apa, karena benar-benar tidak tahu. Hasilnya, sebagian masih belum paham ASI eksklusif," terangnya.
Sri Wahyu saat berkeliling memberikan pemahaman dan berharap mereka bisa memberikan ASI eksklusif hingga usia enam bulan. Kecuali kepada bayi yang punya masalah pada kesehatannya. Itupun harus ada konsultasi dengan dokter.
.png)
MOTIVASI: Ketua GOW Kabupaten Probolinggo, Hj. Rita Erik Ugas Irwanto memberikan sambutan dan arahan pada pembukaan workshop.
"Karena pentingnya ASI eksklusif ini untuk pertumbuhan anak-anak kita. Acara ini kita coba bangun komunikasi dengan semua peserta workshop guna memberikan pemahaman kepada masyarakat. Sasaran kita tidak hanya ibu-ibu yang hamil, tetapi juga para calon pengantin," jelasnya.

Sementara, Ketua GOW Kabupaten Probolinggo Hj. Rita Erik Ugas Irwanto menyampaikan bahwa semua peserta tentunya telah melewati masa memberikan ASI. Pemerintah Kabupaten Probolinggo terus melakukan berbagai upaya dan program untuk merelaksasikan penurunan angka stunting dengan dukungan semua pihak. Praktik pemberian makan bayi dan anak memainkan peran penting dalam pencegahan stunting.
Sedangkan PMBA mencakup inisiasi menyusui dini, pemberian ASI eksklusif sampai usia enam bulan, pemberian makanan pendamping ASI yang tepat, serta melanjutkan pemberian ASI sampai anak usia dua tahun. Sedangkan capaian inisiasi menyusui dini (IMD) Kabupaten Probolinggo pada Tahun 2024 sebenar 60,5 persen.
"Adanya persalinan secara SC merupakan salah satu faktor penghambat dilakukannya IMD. Sejalan dengan persentase IMD, capaian bayi kurang enam bulan yang mendapat ASI eksklusif tahun 2024 masih di bawah target 80 persen, yaitu hanya mencapai 71,1 persen," ungkapnya.
Rita berpesan agar jangan sampai capek mengingatkan memberikan ASI kepada bayinya. Hanya ASI yang bisa memenuhi kebutuhan bayi. Jadi kandungan komposisi ASI yang diberikan kepada bayi usia baru lahir, sama bayi usia dua bulan, itu berbeda menurut penelitian.
.png)
FOTO BERSAMA: Ketua GOW Kabupaten Probolinggo, Hj. Rita Erik Ugas Irwanto berfoto bersama peserta workshop konselor ASI eksklusif dan PMBA usai membuka workshop.
"Jadi ASI yang keluar dari seorang ibu baru melahirkan, komposisinya pasti selalu berubah sesuai dengan perkembangan usia bayinya. Kenapa sampai enam bulan, karena kandungan ASI, akan lebih tinggi di daya tahan tubuh," tegasnya.
Wanita berjilbab ini menambahkan bahwa pemberian ASI mulai 0-6 bulan itu wajib bagi ibu-ibu yang baru melahirkan. Namun, terdapat kasus tertentu yang ASI-nya tidak keluar sama sekali. Itu tidak bisa dipaksakan.
Selanjutnya keberhasilan ibu-ibu melakukan praktik PMBA yang tepat sangat dipengaruhi oleh dukungan dari suami, keluarga, teman, tenaga kesehatan bahkan lingkungan sekitar. Sedangkan dukungan ini dapat berupa dukungan emosional maupun informasi yang membantu ibu tetap kuat dan termotivasi untuk memberikan ASI eksklusif dan menegakkan prinsip-prinsip PMBA yang benar.
"Untuk itu perlu dilakukan edukasi dan promosi secara masif kepada masyarakat, tidak hanya melalui kader atau tenaga kesehatan, tetapi juga melalui kelompok -kelompok society yang aktif di masyarakat. Termasuk melalui GOW, PKK, Dharma Wanita Persatuan, konselor ASI yang ada di Puskesmas dan Rumah Sakit. Ini ikhtiar dari pemerintah Kabupaten Probolinggo untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya ASI bagi bayi terutama untuk menekan stunting kurang gizi pada anak - anak," tuturnya.
Rita berharap para peserta dapat menjadi promotor ASI eksklusif dan PMBA, baik di internal organisasi maupun masyarakat secara luas.
Usai dibuka oleh Ketua GOW Kabupaten Probolinggo Hj. Rita Erik Ugas Irwanto, workshop dilanjutkan dengan paparan materi dan tanya-jawab. Ada dua pemateri dihadirkan, yaitu konselor menyusui Jawa Timur Hesti Diana, S.Keb., M.P.H. dengan materi langkah strategis mewujudkan dukungan menyusui. Pemateri berikutnya yaitu dokter spesialis anak IHC RS Wonolangan, dr. Fauziah Pratiwi, Sp.A., M.Ked.Klin. Ia memaparkan materi tentang PMBA. (*/hla/why)




Share to
 (lp).jpg)



